Faktor Kegagalan AC Milan di Liga Champions

REL, Italia - AC Milan harus menerima kenyataan pahit setelah tersingkir dari Liga Champions usai bermain imbang 1-1 melawan Feyenoord di San Siro, Rabu (waktu setempat). 

Hasil ini membuat Feyenoord melaju ke babak 16 besar dengan agregat 3-2, sementara Milan harus mengubur impian mereka.

Pelatih Milan, Sergio Conceicao, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. "Ini jelas sebuah kegagalan; kami ingin mencapai babak 16 besar," ujar Conceicao usai pertandingan.

Dalam laga ini, Milan harus bermain dengan 10 orang setelah Theo Hernandez mendapat kartu merah. 

Conceicao menyoroti momen ini sebagai titik balik yang membuat timnya kehilangan kendali atas pertandingan.

BACA JUGA:Regis Le Bris Jadi Sasaran Kemarahan

"Laga ini menunjukkan bahwa kami lebih kuat dari lawan, tetapi momen-momen krusial membuat perbedaan, seperti yang terjadi di Zagreb: kartu merah di sana, kartu merah hari ini," tambahnya.

Meski demikian, Conceicao menegaskan bahwa dirinya bertanggung jawab atas hasil ini. 

"Anda bisa saja mengatakan wasit terlalu keras, tapi kami seharusnya lebih kuat secara mental. Saya yang bertanggung jawab, bukan Theo. Kami akan membahas ini di ruang ganti," ujarnya.

Sejak kedatangannya satu setengah bulan lalu, Conceicao merasa beban ekspektasi di Milan sangat besar. Ia mengeluhkan kondisi internal tim yang belum stabil.

BACA JUGA:Terkesima Kemegahan Bramley-Moore Dock

"Saya baru tiba satu setengah bulan lalu, tetapi sudah dibandingkan dengan pelatih yang bertahun-tahun di sini. Kami belum bisa bekerja dengan skuad penuh; kami hanya berlatih dengan beberapa pemain yang melakukan hal berbeda," jelasnya.

Meski begitu, Conceicao menegaskan bahwa timnya masih memiliki prestasi yang patut dibanggakan. 

"Kami memenangkan satu-satunya trofi yang bisa kami raih, kami di semifinal Coppa Italia, dan di liga, sejak saya datang, kami mengumpulkan 14 poin, hanya satu poin lebih sedikit dari Napoli," katanya.