Aston Villa Terancam Denda Miliaran

BERSAMA: Pemain Aston Villa, Youri Tielemans bersama Marcus Rashford di Villa Park pada 19 Februari 2025. Foto: Cameron Smith - Danehouse/Getty Images--
// Langgar Aturan UEFA
REL, Inggris - Aston Villa dikabarkan menghadapi denda dalam jumlah besar akibat pelanggaran aturan squad cost ratio (SCR) UEFA selama musim pertama mereka di Liga Champions.
Menurut laporan Birmingham Live, klub asal Inggris ini berpotensi menerima sanksi finansial setelah sebelumnya sudah didenda sebesar £50.670 (€60.000) pada September lalu karena terlambat menyerahkan laporan keuangan musim sebelumnya.
Aturan squad cost ratio UEFA membatasi pengeluaran klub yang bermain di kompetisi Eropa terkait biaya pemain, termasuk transfer, gaji, dan biaya agen.
Pada musim 2023/24, batas pengeluaran klub ditetapkan sebesar 90% dari pendapatan mereka.
BACA JUGA:Penghalang Chelsea Juarai UEFA Conference League
Namun, batas tersebut menurun menjadi 80% untuk musim ini dan akan kembali turun ke 70% pada musim depan.
Berdasarkan data dari Deloitte Football Money League yang dirilis Januari lalu, rasio gaji terhadap pendapatan Aston Villa mencapai 96% pada tahun lalu, meningkat dari 94% pada 2023.
Dengan angka ini, The Times melaporkan bahwa Villa hampir pasti akan melanggar aturan SCR pada 2024 dan diprediksi menerima denda hingga jutaan poundsterling.
Menariknya, Aston Villa sempat berupaya mengajukan permohonan kepada klub-klub Liga Inggris lainnya untuk menaikkan batas pengeluaran dari 85% menjadi 90%, sebelum aturan tersebut akhirnya ditunda penerapannya selama satu tahun.
BACA JUGA:Celta Vigo Bungkam Osasuna!
Sayangnya, upaya tersebut tidak mendapat dukungan dari mayoritas klub Premier League.
Sebelumnya, Villa juga dikabarkan gagal mengubah aturan batas kerugian tahunan maksimal dalam aturan Profitability and Sustainability Rules (PSR) Premier League.
Klub tersebut ingin menaikkan batas kerugian dari £105 juta menjadi £135 juta, tetapi usulan tersebut ditolak.
UEFA terus memperketat regulasi keuangan bagi klub yang berlaga di kompetisi Eropa. Jika aturan serupa diterapkan di Liga Inggris, maka Aston Villa bisa menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan neraca keuangan mereka.