Menelusuri Jejak Islam di Kota Pahlawan: 5 Wisata Religi Favorit di Surabaya

Reporter: Edo |

Editor: Edo |

Senin , 26 May 2025 - 09:00

Di sekitarnya, pasar tradisional khas Timur Tengah menjual kurma, wewangian, dan perlengkapan ibadah yang menambah kesan otentik.

Harga Tiket: Gratis

Jam Operasional: 24 jam

4. Kampung Santri Ndresmo: Jejak Pendidikan Islam dari Masa ke Masa

Berada di Jl. Sidosermo III No.10A, Sidosermo, Kecamatan Wonocolo, Kampung Santri Ndresmo dikenal sebagai pusat kehidupan pesantren dan pendidikan Islam.

Kawasan ini telah menjadi basis pengajaran Islam sejak masa kolonial Belanda, dan hingga kini tetap hidup sebagai sentra santri dari berbagai penjuru negeri.

Pengunjung dapat melihat langsung aktivitas para santri, menyaksikan kegiatan keagamaan rutin, dan mempelajari sejarah pesantren yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan Islam di Surabaya.

Kehadiran kampung ini menjadi cermin kuatnya nilai-nilai Islam yang terus hidup dalam masyarakat urban.

Harga Tiket: Gratis

Jam Operasional: Sesuai kegiatan pesantren

5. Makam Sunan Bungkul: Di Balik Hiruk Pikuk Taman Kota

menelusuri jejak islam di kota pahlawan: 5 wisata religi favorit di surabaya                            rel,surabaya – surabaya,sebagai kota terbesar kedua di indonesia dan pusat sejarah perjuangan bangsa, surabaya tidak hanya menyimpan kisah heroik, tetapi juga menjadi rumah bagi jejak-jejak penyebaran agama islam yang berharga.
julukan kota pahlawan tidak hanya menggambarkan perjuangan fisik melawan penjajah, tetapi juga menggambarkan semangat spiritual dan perjuangan para ulama dalam menyebarkan nilai-nilai islam.
setiap ramadan, ribuan warga dan wisatawan dari berbagai daerah datang ke surabaya untuk berziarah dan mengenang perjalanan dakwah islam yang berlangsung ratusan tahun lalu.
baca juga:masjid agung demak: warisan wali songo yang jadi magnet wisata religi modern
berikut lima destinasi wisata religi yang menjadi magnet spiritual selama ramadan di surabaya:
1. masjid al-akbar surabaya: keagungan dalam arsitektur dan spiritualitas

terletak di jalan masjid al-akbar timur no. 1, pagesangan, kecamatan jambangan, masjid nasional al-akbar merupakan simbol kemegahan islam di jawa timur.
dengan luas bangunan mencapai 28.509 meter persegi dan kapasitas hingga 36.000 jemaah, masjid ini tidak hanya megah secara fisik tetapi juga memiliki misi multidimensi: sebagai pusat ibadah, pendidikan, budaya, dan wisata religi.
kubah raksasa berbentuk setengah telur berwarna biru kehijauan menjadi ciri khas masjid ini.
kaligrafi indah menghiasi dinding-dindingnya, menciptakan suasana khusyuk dan menenangkan.
tak hanya untuk beribadah, pengunjung juga bisa mengikuti kajian, berfoto dengan latar arsitektur islam modern, hingga menikmati panorama kota dari menara masjid.
harga tiket: rp10.000
jam operasional: 08.00–12.00 & 13.00–16.00 wib (senin–jumat)
baca juga:redmi 13x resmi dijual! hp android rp 1 jutaan bawa kamera 108mp dan desain stylish
2. masjid cheng hoo: simbol akulturasi islam dan budaya tionghoa

masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol harmonisasi budaya. diresmikan pada tahun 2002, masjid muhammad cheng hoo yang berada di jalan gading no. 2, ketabang, kecamatan genteng, mengusung arsitektur khas tionghoa klasik yang dipadukan dengan unsur keislaman.
warna merah, hijau, dan emas mendominasi bangunan, lengkap dengan ornamen naga dan pagoda.
uniknya, masjid ini tidak memiliki pintu utama. filosofinya sederhana namun kuat: keterbukaan untuk semua, tanpa memandang suku atau etnis.
masjid cheng hoo menjadi tempat yang nyaman bagi semua kalangan, dari muslim tionghoa hingga masyarakat umum yang ingin mengetahui sejarah masuknya islam melalui pelayaran laksamana cheng hoo.
harga tiket: gratis
jam operasional: 04.00–22.00 wib (setiap hari)
baca juga:redmi 13x resmi dijual! hp android rp 1 jutaan bawa kamera 108mp dan desain stylish
3. makam sunan ampel: jantung spiritual surabaya

tak lengkap menjelajah religi di surabaya tanpa mengunjungi makam sunan ampel. berlokasi di jalan ampel blumbang no. 2a, ampel, makam ini berada dalam kompleks masjid ampel — salah satu masjid tertua di indonesia yang berdiri sejak abad ke-15.
sunan ampel adalah tokoh sentral dalam wali songo, yang berperan besar menyebarkan ajaran islam di nusantara.
setiap ramadan, kawasan ini dipenuhi jemaah yang berziarah dan berdoa, menciptakan atmosfer religius yang kuat.
di sekitarnya, pasar tradisional khas timur tengah menjual kurma, wewangian, dan perlengkapan ibadah yang menambah kesan otentik.
harga tiket: gratis
jam operasional: 24 jam
baca juga:museum al-qur’an al-akbar palembang: ikon wisata religi sumatera selatan
4. kampung santri ndresmo: jejak pendidikan islam dari masa ke masa

berada di jl. sidosermo iii no.10a, sidosermo, kecamatan wonocolo, kampung santri ndresmo dikenal sebagai pusat kehidupan pesantren dan pendidikan islam.
kawasan ini telah menjadi basis pengajaran islam sejak masa kolonial belanda, dan hingga kini tetap hidup sebagai sentra santri dari berbagai penjuru negeri.
pengunjung dapat melihat langsung aktivitas para santri, menyaksikan kegiatan keagamaan rutin, dan mempelajari sejarah pesantren yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan islam di surabaya.
kehadiran kampung ini menjadi cermin kuatnya nilai-nilai islam yang terus hidup dalam masyarakat urban.
harga tiket: gratis
jam operasional: sesuai kegiatan pesantren
baca juga:redmi 13x vs nubia v70: duel hp sejutaan kamera 108 mp, siapa raja hp murah kamera sadis 2025?
5. makam sunan bungkul: di balik hiruk pikuk taman kota

di balik kemeriahan taman bungkul — ruang publik favorit warga surabaya — terdapat sebuah situs religi yang tenang dan penuh sejarah: makam sunan bungkul. dikenal juga dengan nama asli ki ageng supo, beliau adalah penyebar islam di masa akhir kerajaan majapahit.
meski berada di pusat kota, makam ini tetap menjadi tempat ziarah yang ramai, terutama di bulan ramadan.
suasana yang sejuk, tenang, dan sarat nilai historis menjadikannya destinasi spiritual yang mudah dijangkau namun penuh makna.
harga tiket: gratis
jam operasional: 24 jam
harmoni dalam sejarah dan spiritualitas
surabaya membuktikan bahwa identitasnya sebagai kota pahlawan tidak hanya tentang perjuangan fisik, tetapi juga perjuangan nilai dan spiritualitas.
lima destinasi religi ini menjadi bukti bahwa semangat islam hidup berdampingan dengan toleransi dan keberagaman masyarakat kota ini.
mengunjungi tempat-tempat tersebut selama ramadan bukan sekadar wisata, tetapi juga ziarah hati dan pemaknaan sejarah.
surabaya tak hanya menjadi tujuan, tapi juga perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam akan iman, budaya, dan kebangsaan.***

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Koran Rel 28 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan