Produksi Telur Ayam Terganggu Cuaca Ekstrem

Reporter: Arul |

Editor: Arul |

Selasa , 10 Jun 2025 - 23:05

TELUR: Ilustrasi pedagang telur ayam di pasar tradisional. Foto: dok/ist--

produksi telur ayam terganggu cuaca ekstrem                            rel, palembang — produksi telur ayam di palembang, sumatera selatan
(sumsel), mengalami penurunan akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah
tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
suhu udara yang tinggi sejak siang hingga malam hari memengaruhi kondisi
kesehatan ayam petelur, sehingga berdampak pada turunnya produksi.
ketua asosiasi masyarakat peternak unggas sumsel, ismaidi chaniago,
mengungkapkan bahwa penurunan ini terjadi akibat stres yang dialami ayam karena
suhu panas yang berkepanjangan.
“akibat cuaca yang tak menentu ditambah lagi suhu udara yang panas membuat
produksi telur ayam sedikit terkoreksi,” ujar ismaidi, senin (9/6/2025).
baca juga:harga kelapa di sanga desa ikut naik
ia menjelaskan, kondisi cuaca yang tidak stabil membuat ayam mengalami stres
berat dan penurunan daya tahan tubuh. dampaknya, produksi telur ayam berkurang
hingga 15 persen.
meski demikian, ketersediaan daging ayam di pasaran tetap cukup. pasokan ayam
potong dari berbagai ukuran masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
“kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengonsumsi ayam asuh, yaitu
aman, sehat, utuh, dan halal. kami menyarankan untuk memilih ayam frozen yang
lebih terjamin mutunya,” tambahnya.
sementara itu, meski produksi telur tengah terganggu, harga telur di pasaran
terpantau masih stabil di angka rp27.000 per kilogram.
baca juga:tindak tegas pembakar lahan demi selamatkan hutan
adapun harga daging ayam segar juga sudah kembali normal pasca iduladha, yakni
berada di kisaran rp30.000 per kilogram.
sebelumnya, harga sempat melonjak hingga rp33.000-rp35.000 per kilogram pada
h-1 iduladha 1446 hijriah.
untuk ayam beku atau ayam frozen, harga di pasaran saat ini berkisar antara
rp35.900 hingga rp55.000 per ekor, tergantung merek dan promo dari masing-
masing toko. (*)