Tolak Eksploitasi Geothermal PT Hitay

MUBES: Ribuan warga dari 32 desa tumpah ruah dalam Musyawarah Besar (Mubes) yang digelar di Pendopoan Tanjung Sakti, Sabtu (21/6/2025). Foto: Istimewa--

BACA JUGA:Bupati - Wabup Ikuti Retreat Nasional

Kemarahan dan kekecewaan warga juga disampaikan oleh Indra, Ketua Pemuda Jurai Besemah. Ia menilai pemerintah dan perusahaan tidak transparan dalam merancang proyek ini. Menurutnya, warga hanya tahu rencana ini setelah titik eksplorasi sudah mulai dipersiapkan.

“Kalau izin dikeluarkan tanpa aspirasi rakyat, itu sama saja pemerintah menutup mata dan hati. Ini bukan hanya tentang proyek, tapi tentang harga diri dan kelangsungan hidup masyarakat Tanjung Sakti,” tegas Indra.

Sementara itu, Teddy, warga Desa Gunung Raya sekaligus salah satu penggagas Mubes, menyebut proyek geothermal ini bertentangan dengan semangat pertanian yang tengah digaungkan pemerintah pusat dan daerah.

“Presiden Prabowo dan Bupati terpilih sudah bicara soal swasembada dan penguatan sektor pertanian. Tapi proyek ini justru berpotensi merusak lahan-lahan produktif yang jadi sumber pangan kami,” katanya.

BACA JUGA:33 Pelaku Pungli di Exit Tol Keramasan Ditindak

Masyarakat Tanjung Sakti kini mendesak pemerintah pusat, Pemprov Sumsel, hingga DPRD Lahat agar tidak gegabah dalam mengeluarkan izin eksploitasi geothermal. Mereka meminta adanya dialog terbuka yang melibatkan seluruh pihak, terutama masyarakat terdampak langsung. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan