Cekcok Berujung Maut

cekcok berujung maut rel, ogan ilir – polisi mengungkap motif penusukan yang menewaskan seorang pria bernama feri (27) dalam peristiwa berdarah yang terjadi di kecamatan indralaya, kabupaten ogan ilir, sumatera selatan, rabu malam (25/6/2025).  pelaku penusukan, tri andala putra (28), yang merupakan saudara sepupu dari kakak ipar korban, mengaku emosi karena melihat sepupunya diserang secara brutal oleh korban. menurut kapolsek indralaya akp junardi, peristiwa tragis ini bermula dari perselisihan keluarga.  korban feri diketahui terlibat cekcok dengan kakak iparnya, yus nizar, usai ditegur soal sikapnya yang dinilai arogan dan tempramental di lingkungan keluarga. baca juga:sita ekskavator tambang emas ilegal teguran itu memicu kemarahan feri yang kemudian mendatangi rumah yus sambil membawa pisau. "korban tidak terima ditegur, lalu mendatangi kakak iparnya dan langsung melakukan penusukan. yus nizar mengalami sejumlah luka tusuk akibat serangan tersebut," jelas akp junardi saat dikonfirmasi, jumat (27/6/2025). saat insiden itu terjadi, tri andala putra yang berada di lokasi berusaha melerai keduanya.  namun, melihat yus nizar bersimbah darah dan tak berdaya, tri yang tak mampu menahan emosi justru ikut terbakar amarah dan berbalik menyerang feri. "motif pelaku adalah kesal dan tidak terima keluarganya diserang. berdasarkan pengakuan pelaku, ia gelap mata karena melihat sepupunya dianiaya," lanjut kapolsek. baca juga:angkat kain khas daerah akibat tikaman tri, feri mengalami luka serius dan sempat dilarikan ke rs tanjung senai. namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. setelah kejadian, tri melarikan diri selama dua hari.  namun pada jumat siang (27/6/2025), ia akhirnya memutuskan menyerahkan diri ke polsek indralaya. "pelaku datang ke kantor polisi diantar oleh istrinya. ia menyerahkan diri ke kanit patroli dan kanit reskrim," kata akp junardi. kini pelaku tengah menjalani pemeriksaan intensif di polsek indralaya. polisi memastikan proses hukum akan tetap berjalan meski pelaku menyerahkan diri. tri dijerat dengan pasal 351 ayat (3) kuhp tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman pidana maksimal 7 tahun penjara. baca juga:tunjukkan komitmen nyata di rakor pkk “proses penyelidikan terus berjalan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas kapolsek. (*)

Tag

Share

• 
• 
• 
• 
•