Empat Lawang Hadapi Situasi Krisis Kesehatan

Kantor Dinas Kesehatan Empat Lawang. Foto : dok/REL--

REL, Empat Lawang – Kabupaten Empat Lawang tengah menghadapi krisis ketersediaan Serum Anti Bisa Ular (ABU) di seluruh fasilitas layanan kesehatan sejak awal tahun 2025. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran luas di tengah masyarakat, khususnya warga yang tinggal di wilayah pedesaan dan memiliki tingkat risiko tinggi terhadap gigitan ular berbisa.

Serum ABU merupakan penanganan utama yang sangat dibutuhkan dalam kasus gigitan ular. Tanpa penanganan yang cepat dan tepat menggunakan serum ini, risiko kematian atau kecacatan permanen akibat bisa ular menjadi jauh lebih tinggi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang, Kiki Nurhayati, membenarkan adanya kekosongan ABU di seluruh fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas.

BACA JUGA:H-6 Pendaftaran LPDP Tahap 2 Tahun 2025 Ditutup, Cek Lagi Dokumen Syaratnya!

“Benar, sejak awal tahun stok ABU sudah kosong. Ini bukan hanya di Empat Lawang, tapi juga terjadi di sejumlah kabupaten lain di Sumatera Selatan. Penyebabnya karena pasokan dari Dinas Kesehatan Provinsi memang belum tersedia,” ujar Kiki saat dikonfirmasi, Senin (28/7/2025).

Ia menjelaskan, situasi ini terjadi di luar kendali pemerintah daerah, karena pengadaan serum ABU menjadi kewenangan pemerintah pusat dan distribusinya melalui provinsi.

Kelangkaan ini menjadi peringatan serius bagi sistem kesehatan daerah. Apalagi, sebagian besar masyarakat Empat Lawang bekerja di sektor pertanian dan perkebunan, yang sangat rentan terhadap interaksi dengan satwa liar seperti ular.

BACA JUGA:3 Ekstrakurikuler SMA-SMK yang Buka Peluang Beasiswa dan Masuk PTN Tanpa Tes

Sejumlah warga berharap pemerintah daerah segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi permasalahan ini. Mereka mendesak adanya langkah konkret agar ABU dapat segera tersedia kembali di rumah sakit dan puskesmas, mengingat kasus gigitan ular bisa terjadi kapan saja dan memerlukan penanganan secepat mungkin. (dik)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan