Tekankan Pentingnya Vaksinasi untuk Cegah Rabies

Pemkab Lahat memberi perhatian serius terkait ancaman rabies. Wabup Lahat, Widia Ningsih, S.H., M.H., menegaskan bahwa upaya pengendalian rabies harus dilakukan secara sistematis dan melibatkan berbagai pihak. Foto : ist--

REL, Lahat - Kabupaten Lahat kembali mendapatkan perhatian serius terkait ancaman rabies.

Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih, S.H., M.H., menegaskan bahwa upaya pengendalian rabies harus dilakukan secara sistematis dan melibatkan berbagai pihak.

Dalam audiensi yang digelar bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Rabu sore (20/8), Widia mengungkapkan bahwa rabies masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang tak bisa dianggap remeh.

Terutama di daerah-daerah rawan seperti Kecamatan Jarai, Muara Payang, Sukamerindu, dan beberapa wilayah perkebunan lainnya.

BACA JUGA:511 Hotspot Terdeteksi, BPBD Muba Intensifkan Patroli dan Pemadaman Karhutla

“Ancaman rabies itu nyata, dan kita harus bergerak cepat,” ujar Widia dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumsel, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, serta sejumlah pihak terkait lainnya.

Data yang dirilis menunjukkan tingginya populasi hewan di beberapa wilayah, yang menjadi faktor utama dalam penyebaran rabies.

Misalnya, di Kecamatan Sukamerindu tercatat lebih dari 1.000 ekor hewan, sementara Kecamatan Jarai bahkan mencapai 2.300 ekor.

Dengan jumlah hewan yang begitu banyak, potensi penularan rabies menjadi semakin besar, terutama di daerah perkebunan yang memiliki populasi hewan cukup padat.

BACA JUGA:Targetkan Dampak Positif bagi Sektor Pertanian dan Perikanan

“Di daerah perkebunan dan kawasan padat penduduk, penularan rabies bisa lebih cepat. Itulah mengapa kita harus memastikan program vaksinasi berjalan maksimal,” lanjut Widia.

Namun, satu masalah besar yang masih dihadapi oleh pemerintah daerah adalah keterbatasan vaksin rabies. Widia menegaskan bahwa meskipun anggaran tersedia, akses terhadap vaksin yang memadai masih menjadi kendala utama.

“Susah sekali mendapatkan vaksin meski sudah ada anggarannya. Jadi, kami sangat berharap ada penganggaran bertahap setiap tahun, disesuaikan dengan kebutuhan wilayah,” kata Widia.

Menyadari pentingnya edukasi kepada masyarakat, Widia menekankan perlunya sosialisasi lebih luas hingga ke tingkat desa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan