Tertarik Pada Perjuangan Melawan Rasisme

Giorgio Furlani. Foto: dok/ist--

REL, Italia - Giorgio Furlani, CEO AC Milan, mengungkapkan minatnya pada bidang politik, terutama dalam perjuangan melawan rasisme dalam sepakbola, sambil tetap fokus pada klubnya saat ini. 

Meski tertarik pada peningkatan pengaruh politiknya di Italia, terutama di tingkat olahraga, Furlani menegaskan bahwa AC Milan saat ini hanya ingin fokus pada dirinya sendiri.

Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Furlani menyatakan, "Kami fokus pada diri kami sendiri, mungkin kami kurang memperhatikan isu-isu politik dan lebih memperhatikan aspek-aspek substantif. Teori konspirasi bukan milik budaya kita." Dia menambahkan bahwa klub tertarik untuk menyebarkan pesan-pesan penting, seperti inklusivitas dan perjuangan melawan rasisme, yang tercermin dalam aksi pembelaan para pemain seperti Maignan.

Furlani juga menyoroti peran sosial AC Milan, dengan jutaan penggemar dan perhatian media global, sebagai kesempatan dan kewajiban untuk memberi contoh. 

BACA JUGA:Kenaikan NTP Petani Sumsel Dorong Optimisme Pertanian

BACA JUGA:Program Adhyaksa Peduli Anak Umang Sukses Tekan Inflasi

"Di sini mungkin saja, di kantor pusat, di Milanello, kita semua menganut nilai-nilai yang sama. Anda dapat merasakan suasana dari mereka yang bergerak ke arah yang sama, itulah sebabnya saya memandang masa depan Milan dengan penuh optimisme."

Namun, sementara AC Milan terus menekankan nilai-nilai positif ini, isu rasial masih merajalela di dunia sepakbola Italia. Kontroversi terbaru muncul ketika dugaan ucapan rasis dilaporkan melibatkan bek Inter Milan, Francesco Acerbi, dan bek Napoli, Juan Jesus. 

Meskipun Acerbi dibebaskan dari tuduhan tersebut karena kurangnya bukti, insiden ini memperkuat pandangan bahwa golongan rasis masih memiliki pengaruh dalam sepakbola Italia.

Dengan demikian, Furlani dan AC Milan bergabung dalam perjuangan melawan rasisme sambil mempertahankan fokus pada prestasi klub mereka. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan