Mitos dan Fakta: Minum Air Teh Saat Berpergian Jauh Penyebab Beser?
Ilustrasi--
Percayakah kalau minum teh saat bepergian bisa bikin sering buang air kecil? Terdengar aneh, tapi banyak yang mempercayainya, dan mungkin pernah mendengar omongan serupa.
Mitos ini telah menjadi bagian dari narasi perjalanan, sering disampaikan dalam obrolan ringan di antara sesama pelancong.
Asal-usulnya mungkin simpel: di mana-mana diberitahu bahwa teh adalah minuman yang bersih dan sehat, tapi di sisi lain, juga diketahui bahwa teh memiliki efek diuretik.
Jadi, terbayanglah, minum teh saat perjalanan bisa jadi akan menggiring ke toilet lebih sering daripada yang diinginkan.
Disampaikan melalui healthline.com bahwa diuretik bekerja dengan meningkatkan kadar air dalam darah, mendorong ginjal untuk memproses dan mengeluarkan air lebih banyak melalui urine.
Hal ini memang dapat menyebabkan rasa ingin buang air kecil lebih sering, terutama bagi orang yang tidak terbiasa minum banyak air putih.
Kekhawatiran ini wajar adanya.
Siapa yang mau terjebak dalam situasi darurat di atas pesawat atau di stasiun kereta yang ramai, bahkan saat perjalanan jauh ditengah hutan yang jauh dari pemukiman?
Efek diuretik teh dapat memicu kekhawatiran tentang beser yang terus-menerus, terutama saat sedang dalam perjalanan yang panjang.
Kekhawatiran tentang minum teh dan beser mungkin muncul karena beberapa alasan.
Disampaikan dalam healthline.com perjalanan jauh seringkali dalam kondisi duduk dalam waktu lama, yang dapat menghambat aliran darah dan menyebabkan kaki kurang gerak.
Minum teh diuretik dikhawatirkan dapat memperburuk kondisi ini.
Selain itu thestar.com menyampaikan dehidrasi adalah risiko umum saat bepergian, terutama jika cuaca panas atau perjalanan panjang.
Kekhawatirannya adalah minum teh diuretik dapat memperparah dehidrasi, yang mungkin memicu gejala seperti sakit kepala, kelelahan, dan bahkan beser.
Namun benarkah efek diuretik dari teh bisa mempengaruhi seseorang untuk sering buang air kecil saat bepergian jauh?