Haji Ramah Lansia! Jemaah Haji Bisa Pesan Makanan Sesuai Kebutuhan Kesehatan

Embarkasi Palembang berkomitmen meningkatkan layanan bagi jemaah haji lansia (Lansia) di tahun 2024 ini.-Foto : ist -

REL, Palembang - Embarkasi Palembang berkomitmen meningkatkan layanan bagi jemaah haji lansia (Lansia) di tahun 2024 ini.

Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah dengan menyediakan layanan pemesanan makanan khusus sesuai dengan kebutuhan kesehatan jemaah.

"Jemaah haji dapat memesan jenis makanan khusus sesuai dengan kondisi kesehatannya," ujar H Armet Dachil, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumsel.

Pemesanan makanan khusus ini dapat dilakukan minimal sehari sebelum masuk asrama haji. Jemaah perlu menginformasikan kebutuhannya kepada petugas kloter dan pihak katering akan siap melayani.

BACA JUGA:Vidio Heboh, Pria Bermasker dan Wanita Berjilbab diduga Diprankan Oknum Kades

Layanan ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan pelayanan maksimal bagi jemaah haji, mulai dari asrama haji, penerbangan, kesehatan, imigrasi, dan semua pihak yang terlibat.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang, Emmilya Rosa, mengungkapkan bahwa tahun ini sekitar 85% jemaah haji Indonesia termasuk dalam kategori risiko tinggi (risti).

Hal ini mendorong perubahan pola istithaah kesehatan yang dilakukan sebelum jemaah melakukan pelunasan haji.

"Tujuannya untuk menjaga kesehatan jemaah agar dalam kondisi sehat selama menjalankan ibadah haji," jelas Rosa.

BACA JUGA:Sumselbar, Potensi Penambahan Provinsi yang Menakjubkan bagi Indonesia.

Tim kesehatan embarkasi akan lebih fokus pada uji kelayakan terbang jemaah. Jemaah yang tidak layak terbang akan dilaporkan kepada ketua kloter dan ditembuskan kepada pihak imigrasi dan penerbangan.

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia, dr Syarief Hasan Lutfie SpKFR, memaparkan beberapa kasus kesehatan yang sering terjadi selama penyelenggaraan haji.

Pada tahun 2023, tercatat lebih dari 700 jemaah haji meninggal dunia. Penyakit terbanyak yang dialami adalah pneumonia, penyakit paru obstruktif, dan demensia.

"ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) hampir dialami seluruh jemaah," ujar Syarief. ISPA yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit paru kronis.

Tag
Share