Kopi: Temuan Studi Terkait Risiko Kematian Akibat Duduk Terlalu Lama

ilustrasi - kopi--

RAKYATEMPATLAWANG.BACAKORAN.CO - Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal BMC Public Health mengungkapkan bahwa meminum kopi dapat mengurangi risiko kematian akibat kebiasaan seseorang duduk terlalu lama.

Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti terhadap lebih dari 10 ribu orang di Amerika Serikat, yang pesertanya berasal dari Survey Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) dan ditindaklanjuti selama sekitar 13 tahun.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya korelasi antara durasi duduk harian partisipan dengan tingkat asupan kopi. Durasi duduk yang diteliti dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

1. Kurang dari empat jam per hari

2. Empat sampai enam jam per hari

3. Enam sampai delapan jam per hari

4. Lebih dari delapan jam per hari

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Tersembunyi Daun Pepaya: Khasiat Luar Biasa untuk Kesehatan Anda!.

BACA JUGA:8 Penyebab Gangguan Tidur pada Remaja Plus Dampaknya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang duduk lebih dari delapan jam sehari menghadapi risiko kematian akibat segala sebab sebesar 46 persen lebih tinggi, dan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular mencapai 79 persen lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang duduk kurang dari empat jam per hari.

Pada peserta yang duduk lebih dari enam jam setiap hari tanpa minum kopi, risiko kematian akibat semua penyebab meningkat sebesar 1,6 kali lipat. Sebaliknya, peminum kopi menunjukkan risiko kematian keseluruhan sebesar 33 persen lebih rendah dan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 54 persen lebih rendah dibandingkan dengan peminum non-kopi.

Penelitian ini juga menemukan bahwa risiko kematian yang lebih tinggi akibat duduk terlalu lama hanya terjadi pada mereka yang bukan peminum kopi. Meskipun penelitian ini belum melihat mekanisme bagaimana kopi memiliki efek perlindungan terhadap kebiasaan tidak banyak bergerak, peneliti menyimpulkan bahwa orang yang banyak mengonsumsi kopi memiliki risiko lebih rendah terhadap semua penyebab kematian dan kematian akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan konsumen non-kopi.

BACA JUGA:Kenapa Suara Anak Laki-Laki Berubah Saat Puber? Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Wedang Uwuh: Minuman Herbal yang Kaya Antioksidan

Tag
Share