Sosialisasikan 'Merdeka di Perlintasan Sebidang'

SOSIALISASI: PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre IV Tanjungkarang melakukan sosialisasi bertajuk "Merdeka di Perlintasan Sebidang". Foto: dok/ist--

REL, Baturaja - Dalam rangka memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia tahun 2024, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre IV Tanjungkarang melakukan sosialisasi bertajuk "Merdeka di Perlintasan Sebidang". 

Kegiatan ini digelar secara serentak di 13 titik di seluruh wilayah operasional Divisi Regional Jawa dan Sumatera, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di perlintasan sebidang.

Azhar Zaki Assjari, Manager Humas KAI Divre IV Tanjungkarang, mengungkapkan bahwa tema yang diangkat tahun ini adalah "Merdeka, Selamatkan Perlintasan". Tema ini bertujuan untuk memastikan seluruh perlintasan aman dari kecelakaan, sejalan dengan komitmen KAI untuk menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang.

"Kami berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat lebih peduli dan disiplin dalam melintasi perlintasan kereta api. Tujuan utamanya adalah menjaga keselamatan bersama," ujar Zaki dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/8).

BACA JUGA:Heri Amalindo: Bagaimana Mau Mundur, Maju Saja Belum!

BACA JUGA:11.695 Narapidana Dapat Remisi

Kegiatan sosialisasi ini menggandeng berbagai pihak, termasuk Polresta Bandar Lampung, Jasa Raharja Cabang Lampung, Dishub Kota dan Provinsi Bandar Lampung, serta komunitas pecinta kereta api BARADIPAT. Langkah ini diambil sebagai upaya kolaboratif untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan kereta api.

Menurut data yang disampaikan Zaki, di wilayah Divre IV Tanjungkarang terdapat 228 titik perlintasan, terdiri dari 211 perlintasan sebidang dan 17 perlintasan tidak sebidang. 

Dari jumlah tersebut, 31 titik perlintasan sebidang tidak dijaga, sementara 41 titik dijaga oleh PT KAI, pemerintah daerah, atau masyarakat secara swadaya. Namun, masih terdapat 139 perlintasan liar yang menjadi fokus perhatian KAI.

"Sejak Januari hingga Agustus 2024, kami telah menutup 10 titik perlintasan liar di wilayah kerja kami untuk mengurangi risiko kecelakaan," tambah Zaki.

Meski demikian, disiplin pengguna jalan masih menjadi tantangan. Zaki menyebutkan, pada tahun 2023 terjadi 27 kasus kecelakaan di perlintasan sebidang, dengan 17 kasus terjadi dalam periode Januari-Agustus. 

Pada tahun 2024, hingga Agustus sudah tercatat 20 kasus kecelakaan dengan 24 korban, yang terdiri dari lima korban luka ringan, 15 luka berat, dan empat korban meninggal dunia.

Khusus di wilayah Bandar Lampung-Natar, terdapat tujuh kasus kecelakaan yang menyebabkan sembilan korban, dengan rincian empat korban luka ringan, tiga luka berat, dan dua meninggal dunia.

"Dengan adanya sosialisasi ini, kami berharap angka kecelakaan dapat ditekan dan tidak ada lagi korban di perlintasan sebidang," pungkas Zaki. **

Tag
Share