Kompresi Tinggi pada Motor Modern: Dampak Penggunaan Pertalite
Doc/Foto/Ist--
REL,BACAKORAN.CO - Motor-motor keluaran baru, seperti Honda PCX 160, Honda Vario 160, dan Honda ADV 160, kini hadir dengan kompresi mesin yang cukup tinggi, contohnya Honda PCX 160 yang memiliki kompresi 12:1.
Meskipun kinerja dan efisiensi mesin meningkat, ada pertanyaan penting yang muncul: bagaimana jika motor-motor ini dipaksa menggunakan Pertalite?
BACA JUGA:NMAX Turbo Meluncur, Akankah Aerox Mengikuti Jejaknya?
BACA JUGA:SYM Husky ADV 300: Motor Matic Adventure Baru yang Siap Meramaikan Pasar 2025
Kompresi Tinggi dan Bahan Bakar yang Tepat
Dustin, pemilik Garage +62 di Kembangan, Jakarta Barat, menjelaskan bahwa motor dengan kompresi tinggi tidak disarankan menggunakan Pertalite.
Hal ini karena Pertalite memiliki angka oktan yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar yang direkomendasikan untuk mesin dengan kompresi tinggi.
“Motor dengan kompresi tinggi yang menggunakan Pertalite akan mengalami beberapa efek negatif,” ungkap Dustin. Salah satu masalah utama adalah pembakaran yang tidak efisien, yang dapat menyebabkan motor menjadi lebih boros bahan bakar.
BACA JUGA:SYM Husky ADV 300: Motor Matic Adventure Baru yang Siap Meramaikan Pasar 2025
BACA JUGA:Banyak yang Nggak Tau, Ini 7 Peradaban Tertua di Indonesia: Menelusuri Jejak Sejarah yang Memukau
Efek Negatif Penggunaan Pertalite
1. Kinerja Mesin yang Buruk: Pembakaran yang tidak sempurna akibat oktan yang rendah dapat menyebabkan mesin ngelitik atau knocking.
Ini adalah suara ketukan yang muncul ketika campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar terbakar lebih awal dari yang diinginkan.