Mengupas Mitos dan Fakta tentang Positive Parenting: Apakah Anak Jadi Lebih Sulit Diatur?

Reporter: Pauzan |

Editor: Pauzan |

Selasa , 15 Oct 2024 - 20:53

Foto: Mengupas Mitos dan Fakta tentang Positive Parenting: Apakah Anak Jadi Lebih Sulit Diatur?--

RAKYATEMPATLAWANG – Positive parenting, sebuah pendekatan pengasuhan yang semakin populer, menekankan hubungan harmonis antara orang tua dan anak.

Berbeda dari gaya pengasuhan tradisional yang lebih otoriter, positive parenting mengedepankan peran orang tua sebagai pembimbing dan pendukung, bukan sekadar pengendali.

Metode ini berfokus pada komunikasi terbuka, pemahaman emosi anak, serta disiplin yang mendidik tanpa hukuman fisik.

Meskipun positif parenting telah diakui sebagai pendekatan yang lebih penuh kasih sayang, banyak mitos yang masih beredar seputar praktik ini. Berikut adalah lima mitos dan fakta seputar positive parenting yang perlu diketahui:

1. Mitos: Positive Parenting Membiarkan Anak Bertindak Bebas

Banyak yang beranggapan bahwa positive parenting berarti membiarkan anak bertindak tanpa batas.

Faktanya, pendekatan ini justru menekankan aturan dan disiplin yang tegas. Anak diajarkan untuk memahami alasan di balik aturan dengan dukungan orang tua sebagai pembimbing.

2. Mitos: Positive Parenting Tak Boleh Marah pada Anak

Sebagian orang beranggapan bahwa orang tua dalam pengasuhan positif dilarang menunjukkan kemarahan. Namun, kemarahan adalah emosi yang normal.

Positive parenting mengajarkan cara mengekspresikan kemarahan dengan membangun, seperti berbicara dengan tenang dan menjelaskan perasaan kepada anak.

mengupas mitos dan fakta tentang positive parenting: apakah anak jadi lebih sulit diatur?                            rakyatempatlawang – positive parenting, sebuah pendekatan pengasuhan yang semakin populer, menekankan hubungan harmonis antara orang tua dan anak. 
berbeda dari gaya pengasuhan tradisional yang lebih otoriter, positive parenting mengedepankan peran orang tua sebagai pembimbing dan pendukung, bukan sekadar pengendali. 
metode ini berfokus pada komunikasi terbuka, pemahaman emosi anak, serta disiplin yang mendidik tanpa hukuman fisik.
meskipun positif parenting telah diakui sebagai pendekatan yang lebih penuh kasih sayang, banyak mitos yang masih beredar seputar praktik ini. berikut adalah lima mitos dan fakta seputar positive parenting yang perlu diketahui:
baca juga:bisikan gaib dari benteng trumon: mengungkap misteri dan keagungan sejarah aceh selatan
baca juga:budidaya jagung hibrida semakin menjanjikan
1. mitos: positive parenting membiarkan anak bertindak bebas
banyak yang beranggapan bahwa positive parenting berarti membiarkan anak bertindak tanpa batas. 
faktanya, pendekatan ini justru menekankan aturan dan disiplin yang tegas. anak diajarkan untuk memahami alasan di balik aturan dengan dukungan orang tua sebagai pembimbing.
2. mitos: positive parenting tak boleh marah pada anak
sebagian orang beranggapan bahwa orang tua dalam pengasuhan positif dilarang menunjukkan kemarahan. namun, kemarahan adalah emosi yang normal.
baca juga:kurangi angka kecelakaan, tegaskan disiplin lalulintas
baca juga:serukan politik santun, jangan terprovokasi
 positive parenting mengajarkan cara mengekspresikan kemarahan dengan membangun, seperti berbicara dengan tenang dan menjelaskan perasaan kepada anak.
3. mitos: positive parenting membuat anak kurang disiplin
ada anggapan bahwa pengasuhan positif akan menghasilkan anak yang tidak disiplin.
 sebaliknya, pendekatan ini mendorong anak untuk lebih terarah dan memahami tanggung jawab, karena disiplin diterapkan melalui contoh yang baik dan apresiasi terhadap tindakan positif.
baca juga:wujudkan pemilu kondusif di pagaralam
baca juga:mengulik sejarah masjid asasi, tempat ibadah tertua di padang panjang
4. mitos: menerapkan positive parenting pada anak yang sulit itu susah
banyak orang mengira bahwa metode ini hanya cocok untuk anak yang mudah diatur. namun, positive parenting terbukti efektif untuk anak-anak yang cenderung sulit diatur. 
dengan mendengarkan dan memahami perasaan anak, orang tua dapat membantu mereka mengelola emosi dengan lebih baik.
5. mitos: positive parenting membuat orang tua tampak lemah
ada anggapan bahwa pendekatan pengasuhan yang penuh kasih akan membuat orang tua terlihat lemah.
baca juga:amankan pelaku pembunuhan dari amukan massa
baca juga:prabowo subianto dan gibran rakabuming raka dilantik sebagai presiden dan wakil presiden ri
 namun, hubungan yang dibangun melalui saling menghargai dan kepercayaan justru dapat meningkatkan rasa hormat anak terhadap orang tua.
positive parenting bukan hanya tentang disiplin, tetapi juga tentang pengembangan emosional dan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak. 
dengan menerapkan metode ini, orang tua dapat mendukung perkembangan anak dengan cara yang positif dan mendidik.
dengan memahami mitos dan fakta tentang positive parenting, orang tua dapat lebih siap untuk menerapkan pendekatan ini dalam kehidupan sehari-hari, mendukung perkembangan anak dengan lebih baik. (*)