Fenomena overtourism yang telah merusak beberapa situs wisata bersejarah di berbagai negara.
Foto: Fenomena overtourism yang telah merusak beberapa situs wisata bersejarah di berbagai negara. --
RAKYATEMPATLAWANG – Beberapa tempat yang terdampak termasuk Angkor Wat di Kamboja, Petra di Yordania, Machu Picchu di Peru.
Dubrovnik di Kroasia, Kepulauan Galapagos di Ekuador, dan Gua Lascaux di Prancis.
Karena tingginya jumlah wisatawan, situs-situs ini mengalami kerusakan pada struktur dan lingkungan sekitarnya.
Misalnya, Angkor Wat rusak akibat wisatawan yang berjalan di jalur sempit dan menyentuh ukiran, sementara Petra mengalami degradasi karena interaksi fisik dengan dinding bersejarah dan penggunaan hewan transportasi.
BACA JUGA:Penyelundupan Ribuan Burung Dilindungi Asal Sumsel Digagalkan! 6.514 Ekor Nyaris Lolos ke Tangerang
BACA JUGA:Dua iPhone 11 Milik Mahasiswa Raib Dari Dalam Kosan
Di Machu Picchu, tingginya volume pengunjung memaksa otoritas memberlakukan pembatasan, dan di Galapagos, lonjakan pengunjung mengancam keseimbangan ekologisnya.
Lascaux bahkan harus ditutup karena kerusakan pada lukisan prasejarahnya akibat kelembapan dan napas manusia.
BACA JUGA:Buruh Bangunan Ditemukan Tewas di Samping Motornya
BACA JUGA:Empat Terdakwa Penjual Aset Batanghari Sembilan Dikenakan Tuntutan Ringan
Overtourism mengancam keberlanjutan pariwisata, memaksa pemerintah mengambil langkah-langkah seperti pembatasan pengunjung dan pembuatan tiruan situs untuk melestarikan warisan budaya dan alam ini. (*)