Hujan Turun, Hotspot di Sumsel Mulai Berkurang, Karhutla Masih Terjadi di OKI dan Muara Enim
Hujan Turun, Hotspot di Sumsel Mulai Berkurang, Karhutla Masih Terjadi di OKI dan Muara Enim-ist/net-
Hujan Turun, Hotspot di Sumsel Mulai Berkurang, Karhutla Masih Terjadi di OKI dan Muara Enim
REL, Musi Banyuasin — Hujan yang mengguyur beberapa wilayah di Sumatera Selatan dalam beberapa hari terakhir membawa angin segar dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hujan ini menyebabkan titik panas atau hotspot yang terdeteksi di Sumatera Selatan mulai berkurang secara signifikan, dan beberapa kebakaran yang terjadi berangsur padam di berbagai daerah.
Pemadaman di Daerah Lais dan Penukal Utara
Menurut Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumatera Selatan, Sudirman, sejumlah wilayah seperti Lais di Musi Banyuasin dan Penukal Utara di PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) mengalami penurunan intensitas kebakaran.
Ini dipengaruhi oleh hujan yang membantu proses pemadaman yang dilakukan oleh Satgas Udara dengan metode water bombing.
"Kebakaran di Lais dan Penukal Utara sudah berangsur padam. Pemadaman dilakukan selama dua hari berturut-turut dengan total 27 kali water bombing di Lais dan 41 kali di Penukal Utara," jelas Sudirman.
Sebelumnya, kebakaran di wilayah tersebut mulai terjadi sejak Sabtu (2/11). Dalam upaya pemadaman, BPBD mengerahkan tim pemadam udara untuk memadamkan api yang berkobar di lahan-lahan yang terbakar. Hujan yang terjadi memberikan kontribusi besar dalam mempercepat proses pemadaman di wilayah-wilayah tersebut.
BACA JUGA:Perampokan Emas 1 Ton Terungkap Gara-gara Ulah Istri, Begini Cerita di Baliknya
Karhutla Masih Terjadi di OKI dan Muara Enim
Namun, kebakaran hutan dan lahan belum sepenuhnya reda di seluruh wilayah Sumatera Selatan. Beberapa titik di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), tepatnya di Tulung Selapan, serta di Muara Enim, tepatnya di Gelumbang, masih berasap dan membutuhkan penanganan lanjutan.
"Di Tulung Selapan, dua helikopter dikerahkan dan telah melakukan 51 kali water bombing. Namun, kondisi di sana masih berasap," ujarnya.
Sementara itu, di Muara Enim, helikopter pemadam melakukan hingga 83 kali water bombing di Gelumbang untuk memadamkan kebakaran. Tim pemantau udara juga dikerahkan untuk memeriksa kondisi lahan yang masih terbakar dan mengantisipasi penyebaran api jika ditemukan titik panas yang baru.