Pentingnya Menjaga Kualitas Hidup bagi Penderita Gangguan Irama Jantung: Hindari Pijat Leher

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA, menggarisbawahi pentingnya pencegahan bagi mereka yang menderita gangguan irama jantung atau aritmia.-foto : antaranews.com-

REL , - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA, menggarisbawahi pentingnya pencegahan bagi mereka yang menderita gangguan irama jantung atau aritmia.

Dalam diskusi kesehatan bersama RS Pondok Indah Group di Jakarta pada Jumat lalu, dr. Gabi, panggilan akrabnya, menyoroti risiko yang mungkin dihadapi oleh penderita aritmia.

Salah satu larangan yang diungkapkan adalah tidak disarankan bagi penderita aritmia untuk melakukan pijatan pada bagian leher. Hal ini karena adanya saraf penting yang bernama nervus vagus yang berperan dalam mengatur ritme jantung dan tekanan darah.

Pijatan pada leher bisa menekan saraf tersebut, menyebabkan detak jantung semakin rendah, dan memicu efek samping seperti penurunan tekanan darah yang signifikan, pandangan yang kabur, dan bahkan pingsan.

BACA JUGA:Pentingnya Mencegah Perkembangbiakan Nyamuk Dengue di Lingkungan Rumah

BACA JUGA:Jerry Yan: Aktor Taiwan yang Tetap Awet Muda Berkat Kebiasaan Sehat

Selain itu, prosedur pijatan di leher juga berisiko membawa pengapuran dan plak yang terbawa melalui aliran darah ke otak, meningkatkan risiko stroke pada penderita. Untuk menjaga kualitas hidup penderita aritmia, dr. Gabi menyarankan beberapa tindakan preventif, termasuk menghindari pijatan di bagian leher, mengurangi tekanan saat mengejan atau olahraga yang terlalu berat.

Olahraga yang direkomendasikan untuk penderita aritmia adalah yang tidak bersifat kompetitif, seperti bersepeda, berjalan kaki atau jogging, dan berenang. Gejala aritmia yang mungkin dirasakan meliputi detak jantung yang tidak teratur, pusing, lemas, sesak napas, dan sensasi tidak nyaman di dada atau pingsan.

Untuk memantau irama jantung, dr. Gabi menyarankan penggunaan alat seperti smartwatch, pemeriksaan elektrokadriogram (EKG) jantung, atau holter monitoring untuk pemantauan 24 jam bagi mereka yang merasa irama jantung tidak beraturan.

Dengan pencegahan yang tepat dan pemantauan yang teratur, diharapkan penderita aritmia dapat menjaga kualitas hidupnya dengan lebih baik.(*)

BACA JUGA:6 Macam Herbal untuk Memperkuat Daya Tahan Tubuh

BACA JUGA:Demam Anak Belum Turun Meski Sudah Minum Obat, Harus Apa?

Tag
Share