Delapan Warga Sumatera Selatan Korban Perdagangan Orang di Kamboja: Keluarga Membuat Video Permintaan Tolong k

Istimewa --

RAKYATEMPATLAWANG - Delapan warga Sumatera Selatan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja, menyebabkan kecemasan mendalam di kalangan keluarga mereka.

Keluarga korban, yang berasal dari Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), membuat video permintaan tolong kepada Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Para korban yang disebutkan antara lain Ifan Syaputra (21 tahun), Ahmad Junaidi (25 tahun), Ariyan (19 tahun), Didi Pramana (20 tahun), dan empat orang lainnya, mayoritas berasal dari Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir. Satu orang lainnya berasal dari Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir.

BACA JUGA:Mosaik Cuaca di Sumatera Selatan: Cerah, Petir, dan Kabut

Dalam video yang dibuat oleh Sayuti, orang tua salah satu korban dari Tanjung Raja, ia mengungkapkan keprihatinannya atas nasib anak-anak mereka yang diduga diperjualbelikan oleh PT yang tidak bertanggung jawab di Kamboja. Menurut Sayuti, anak-anak mereka dipaksa bekerja dan diperlakukan tidak manusiawi di sana.

"Anak-anak kami sudah tidak tahan lagi mendapat siksaan dan intimidasi. Mulai dari siksaan fisik hingga denda sebesar 100 dolar jika tidak bekerja satu hari," ucap Sayuti dalam video tersebut dengan suara seraya terisak.

BACA JUGA:Kontroversi Hewan Kurban di Sumatera Selatan: Belum Cukup Umur Tetap Disembelih

Ia menambahkan bahwa meskipun kondisi anak-anak mereka sakit, mereka tetap dipaksa untuk bekerja. Ketidakmampuan untuk bekerja akan mengakibatkan denda atau siksaan lebih lanjut.

Dalam permohonannya, Sayuti memohon kepada Presiden Jokowi dan Prabowo untuk membantu memulangkan anak-anak mereka ke Indonesia.

BACA JUGA:Menikmati Wisata Religi di Palembang, Kota Tua dengan Ragam Keindahan Budaya dan Sejarah

Informasi yang diterima juga menyebutkan bahwa ke-8 korban ini diberangkatkan oleh agen yang saat ini masih dalam pencarian. Mereka berangkat dari Tanjung Raja menuju daerah Bukit Palembang sebelum akhirnya berangkat ke Kamboja.

Kasus ini menunjukkan eskalasi serius dari perdagangan orang di daerah tersebut, mempertegas perlunya respons cepat dan tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menyelamatkan korban dan menindak pelaku perdagangan manusia.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan