TikTok Luncurkan Avatar AI Generatif dan Alat "AI Dubbing" untuk Tingkatkan Konten Bermerek

Ilustrasi --

RAKYATEMPATLAWANG.BACAKORAN.CO - TikTok mengumumkan peluncuran fitur baru yang didukung kecerdasan artifisial (AI) generatif, termasuk avatar AI dari kreator dan aktor stok, serta alat "AI Dubbing" yang dirancang untuk memperluas jangkauan iklan dan konten bermerek di platformnya.

Fitur "Custom Avatars" memungkinkan kreator dan merek untuk membuat avatar yang menyerupai mereka atau juru bicara mereka. Avatar ini bisa dibuat multibahasa, memberikan peluang untuk kolaborasi dan jangkauan global yang lebih luas.

Sementara itu, "Stock Avatars" menawarkan avatar yang sudah dibuat sebelumnya menggunakan aktor berbayar dengan latar belakang, kebangsaan, dan bahasa yang beragam, memberikan sentuhan manusia pada konten bisnis.

Peluncuran alat ini datang dengan beberapa kekhawatiran. Tahun lalu, aktor Hollywood mogok karena takut kemiripan mereka akan digunakan untuk membuat replika AI tanpa izin.

BACA JUGA:YouTube Luncurkan Fitur Baru

Namun, TikTok menjamin bahwa kreator memiliki kendali penuh atas penggunaan kemiripan mereka, termasuk penentuan tarif, lisensi, dan pihak yang dapat menggunakan avatar tersebut.

Alat "AI Dubbing" baru memungkinkan kreator dan merek untuk menerjemahkan konten video mereka ke dalam 10 bahasa, seperti Inggris, Jepang, Korea, dan Spanyol.

Alat ini secara otomatis mendeteksi bahasa dalam video, kemudian menyalin dan menerjemahkan konten untuk menghasilkan video dengan dubbing bahasa pilihan, memudahkan komunikasi dengan audiens global.

Peluncuran ini menyusul pengungkapan bahwa 61 persen pengguna TikTok telah melakukan pembelian setelah melihat iklan di platform tersebut. Fitur-fitur baru ini akan menjadi bagian dari "TikTok Symphony," rangkaian solusi iklan berbasis AI generatif yang diluncurkan pada bulan Mei.

BACA JUGA:BMKG Prediksi Puncak Kemarau Juli-Agustus, Sumsel Siaga Karhutla

Rangkaian ini mencakup alat untuk membantu pemasar menulis skrip, memproduksi video, dan meningkatkan aset yang ada.

TikTok terus mengembangkan bisnis iklannya meskipun menghadapi potensi larangan di Amerika Serikat jika perusahaan induknya, ByteDance, gagal menjual aplikasi tersebut dalam waktu satu tahun.

Dengan alat baru ini, TikTok berharap dapat memberikan solusi inovatif untuk konten bermerek dan memperkuat posisi mereka di pasar global.(*)

BACA JUGA:Menyusuri Keindahan Bengkulu, 7 Rekomendasi Wisata yang Wajib Dikunjungi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan