Tuntut Blacklist PT Putra Salsabila Perkasa
AKSI: Gabungan Pemuda Peduli Sumatera Selatan (GPP-SUMSEL), bersama Tim 7 menggelar aksi unjuk rasa di depan Pertamina Plaju pada Senin, 8 Juli 2024. Foto: dok/ist--
Aksi Unjuk Rasa GPP-SUMSEL
REL, Palembang - Ketua Gabungan Pemuda Peduli Sumatera Selatan (GPP-SUMSEL), M. Khaliq, bersama Tim 7 menggelar aksi unjuk rasa di depan Pertamina Plaju pada Senin, 8 Juli 2024.
Aksi ini menuntut agar PT Putra Salsabila Perkasa (PSP) di-blacklist dari kegiatan pemasaran BBM.
Unjuk rasa ini dilatarbelakangi oleh laporan masyarakat dan investigasi yang dilakukan Tim 7 di Desa Lembak, Kabupaten Muara Enim.
Hasil investigasi tersebut mengungkapkan adanya kecurangan yang dilakukan oleh PT PSP, yaitu mengisi BBM solar di Pertamina Pal 7 Kertapati dengan bahan baku murni, lalu menukarnya dengan minyak olahan dari Sungai Angit, Musi Banyuasin.
BACA JUGA:Simone Inzaghi Bakal Jadi Pelatih Termahal di Serie A
BACA JUGA:Tolak Kontrak Baru di Crystal Palace
"PT PSP diduga melakukan kecurangan dengan barter solar murni dari Depo Pertamina dengan olahan minyak angit dari Musi Banyuasin. Hal ini tentu berdampak pada kualitas BBM Pertamina dan merugikan negara," ungkap Khaliq.
Khaliq juga menyatakan bahwa praktik ini diduga telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Ia mendesak Pertamina untuk mengambil tindakan tegas terhadap PT PSP.
"Kami berharap Pertamina menindaklanjuti informasi dan dokumentasi yang kami berikan. Jangan ragu untuk menindak PT PSP. Masih banyak pihak yang membutuhkan BBM berkualitas," tegasnya.
Menanggapi aksi ini, Manager Pertamina, Rijal menyatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki masalah ini lebih dalam.
"Permasalahan PT PSP akan kami tindak lanjuti lebih dalam. Kami akan berkolaborasi dengan aparat penegak hukum (APH) untuk memberantas oknum mafia yang nakal," ujar Rijal.
Rici, selaku Pemasaran SPBU Sumatera Selatan, menambahkan bahwa pihaknya akan menindak tegas oknum yang terlibat dan mem-blacklist kendaraan yang digunakan untuk melakukan kecurangan.