Respons Jokowi dan Permintaan Maaf PBNU atas Kunjungan 5 Nahdliyin ke Israel

Respons Jokowi dan Permintaan Maaf PBNU atas Kunjungan 5 Nahdliyin ke Israel. (Poto: ist/ist)--

REL, BACAKORAN.CO - Presiden RI Joko Widodo merespons kunjungan lima Nahdliyin ke Israel yang menemui Presiden Isaac Herzog, yang menuai banyak kecaman. Diketahui bahwa keberangkatan mereka adalah inisiatif pribadi tanpa izin dari organisasi NU.

Saat ditanya oleh wartawan, Presiden Jokowi menyerahkan sepenuhnya urusan tersebut kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia akan selalu membela rakyat Palestina atas agresi Israel sejak Oktober 2023, sesuai dengan amanah UUD 1945.

BACA JUGA:Ketum PBNU Ungkap LSM Advokat Israel di Balik Pertemuan 5 Nahdliyin dengan Presiden Israel

"Ya ditanyakan saja ke PBNU. Indonesia akan selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Itu yang terus kita pegang," kata Presiden Jokowi sebelum berangkat ke Uni Emirat Arab dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dikutip dari Kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (16/7/2024).

Permintaan Maaf Gus Yahya

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, atau Gus Yahya, menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi akibat kunjungan lima Nahdliyin ke Israel. Ia meminta agar masyarakat memaafkan kelima orang tersebut.

"Apa pun yang terjadi, saya sebagai Ketua Umum PBNU, saya mohon maaf atas kesalahan yang diperbuat oleh teman-teman NU ini dan saya juga memohonkan maaf untuk mereka kepada masyarakat luas, mudah-mudahan bersedia memaafkan dan mudah-mudahan tidak berulang kembali," kata Gus Yahya saat konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

BACA JUGA:Ketum PBNU Minta Maaf Terkait 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel

Gus Yahya menyerahkan kepada setiap ketua organisasi yang menaungi lima orang tersebut, baik badan otonom maupun lembaga, untuk menangani masalah ini. Zainul Maarif, seorang dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), akan segera menghadapi sidang etik dari pihak kampus. Rektor Unusia, Juri Ardiantoro, juga hadir mendampingi Gus Yahya dalam konferensi pers tersebut.

"Nanti kita akan serahkan, misalnya ini jelas dari PWNU Jakarta akan melakukan proses, termasuk dalam keterlibatan LBMNU Jakarta mengenai kesalahan dan sanksi ini. Mereka sudah melanggar. Semua engagement internasional harus melalui PBNU. Ini akan dilakukan proses, termasuk Unusia yang akan melakukan sidang etik untuk itu, begitu juga Pagar Nusa dan Fatayat NU," tegas Gus Yahya.

Sanksi dari PP Fatayat NU

Dua dari lima Nahdliyin tersebut adalah pengurus PP Fatayat NU, yaitu Izza Annafisatud Daniyah sebagai Wakil Koordinator Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup, dan Nurul Bahrul Ulum sebagai Wakil Koordinator Bidang Media Informasi dan Litbang Fatayat NU.

BACA JUGA:BPJI PBNU Kecam Keras Kunjungan Lima Nahdliyin ke Israel

Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maemunah menyatakan akan memberikan sanksi kepada kedua anggotanya yang ikut menemui Presiden Israel Isaac Herzog. Margaret juga meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia dan masyarakat dunia atas kegaduhan yang terjadi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan