REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID -Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Alama, Mimika, Papua, melakukan penembakan terhadap pilot Selandia Baru, Glen Malcolm Conning (50), hingga menewaskannya.
Pilot tersebut sedang mengantar empat tenaga kesehatan dan dua anak-anak dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Distrik Alama.
BACA JUGA:Lima Anggota Perguruan Silat PSHT Menganiaya Pekerja Tol di Semarang
BACA JUGA:Bos Real Madrid Carlo Ancelotti Marah Pada Jude Bellingham, Tapi Bercanda di Akhir
Menurut Khairul Fahmi, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), sikap dan langkah pemerintah dalam menanggapi insiden ini sangat krusial.
Fahmi menekankan pentingnya langkah strategis dan operasional yang paralel, termasuk operasi propaganda sebagai kontranarasi terhadap KKB.
Tujuannya adalah untuk mempertegas persepsi negatif terhadap aksi teror yang dilakukan oleh KKB dan memperkuat kontrol pemerintah atas situasi di Papua.
BACA JUGA:PBNU dan PKB Bersitegang: Polemik Politisasi dan Upaya Pengembalian Ke NU
BACA JUGA:POLYTRON Buktikan Ketangguhan Motor Listrik dalam Ajang Fun Drag Race Black DragBike 2024
Fahmi mengidentifikasi dua hal utama dari insiden ini. Pertama, motif KKB adalah untuk memperkuat eksistensinya sebagai gerakan separatis dan menunjukkan ketidakmampuan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Papua.
Kedua, insiden ini berpotensi menambah kecemasan di kalangan pekerja publik seperti tenaga kesehatan dan pendidikan, yang bisa menghambat layanan kepada masyarakat.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pengedar Narkoba di Desa Ulak Teberau
BACA JUGA:Operasi Gabungan Ungkap Kasus Perompakan TBS di OKI
Setelah kejadian, KKB membakar helikopter PK-IWN MD.500 ER bersama jenazah pilot yang dibunuh. Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, serta Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno, mengonfirmasi bahwa KKB menghadang dan membunuh pilot serta membakar helikopter dan jenazahnya.
Insiden ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi pemerintah dalam menangani keamanan di Papua dan dampaknya terhadap pelayanan publik di daerah tersebut.