Harga Turun, Petani Tunda Menjual Kopi

Senin 12 Aug 2024 - 20:30 WIB
Reporter : Reri
Editor : Mael

REL, Pagaralam - Harga jual biji kopi atau green bean jenis Robusta di tingkat petani di Pagaralam mengalami penurunan yang signifikan dalam dua pekan terakhir.

Setelah sempat menembus harga Rp70.000 hingga Rp72.000 per kilogram, kini harga kopi Robusta telah merosot.

Penurunan harga ini menjadi perhatian serius bagi para petani kopi di wilayah tersebut.

Yuli, petani kopi di Kelurahan Candi Jaya mengungkapkan saat ini harga jual kopi asalan atau pelangi di tingkat petani sudah berkisar antara Rp51.000 hingga Rp 55.000 per kilogram.

BACA JUGA:Perkenalkan Potensi Wisata Alam Pagaralam

BACA JUGA:Kapolsek, Kasat dan Kasi Dirolling

Sementara itu harga jual kopi petik merah yang dikenal dengan kualitas lebih baik, masih berada di kisaran Rp100.000 hingga Rp120.000 per kilogram.

Menurut Yuli, penurunan harga yang signifikan ini kemungkinan besar disebabkan kebijakan industri besar yang untuk sementara menghentikan pembelian kopi dari petani.

“Selain karena stok gudang yang sudah penuh, para eksportir kopi masih memantau pergerakan harga kopi, sementara sebagian besar petani di wilayah ini baru memasuki masa panen raya,” jelasnya.

Dalam menghadapi situasi ini, Yuli menyarankan sesama petani kopi untuk tidak tergesa-gesa menjual hasil panen mereka. Menurutnya, solusi jangka pendek yang ideal adalah menunda penjualan stok kopi sambil menunggu harga kembali stabil.

“Kalau sudah dijemur, kopi ini dalam bentuk green bean bisa disimpan sambil menunggu harga kopi naik lagi. Perkiraan kami harga kopi akan kembali naik pada September 2024,” tambahnya.

Yuli juga menegaskan bahwa penjualan kopi sebaiknya hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak, sementara sebagian besar hasil panen dapat disimpan hingga harga membaik.

Dengan demikian petani dapat menghindari kerugian lebih lanjut akibat fluktuasi harga.

Penurunan harga kopi ini menjadi tantangan bagi para petani di Pagaralam.

Namun, dengan strategi yang tepat seperti menunda penjualan diharapkan para petani dapat tetap mendapatkan keuntungan optimal dari hasil panen mereka. (Rer).

Kategori :