REL , SEMARANG - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang membantah kabar bahwa kematian AR, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran, disebabkan oleh masalah perundungan.
Pihak universitas menegaskan bahwa berdasarkan hasil investigasi internal, dugaan tersebut tidak benar.
"Berdasarkan hasil investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar," kata Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip, Utami Setyowati, saat menyampaikan tanggapan tertulis dari Rektor Undip di Semarang pada Kamis.
Menurut Utami, almarhumah AR dikenal sebagai mahasiswi yang berdedikasi terhadap pekerjaannya. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa AR memiliki permasalahan kesehatan yang memengaruhi proses belajarnya.
Meskipun demikian, pihak universitas tidak bisa memberikan rincian lebih lanjut mengenai masalah kesehatan yang dialami oleh almarhumah.
BACA JUGA:Mahasiswa UGM Ditemukan Tew*s Mengenaskan di Kosan: Polisi Selidiki Kasus Kematian Misterius
BACA JUGA:Terungkap Nilai Korupsi yang Dilakukan Suami Sandra Dewi,Ternyata Segini!
Utami menjelaskan bahwa AR sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri karena kondisi kesehatannya, tetapi mengurungkan niat tersebut karena terikat secara administratif dengan ketentuan penerima beasiswa.
"Almarhumah mengurungkan niat karena secara administratif terikat pada ketentuan penerima beasiswa," katanya.
Meskipun telah melakukan investigasi internal, Undip menyatakan kesiapannya untuk berkoordinasi dengan pihak lain jika ada fakta baru yang muncul terkait kasus ini.
Utami menegaskan bahwa Undip berkomitmen untuk menerapkan kebijakan "zero bullying" di Fakultas Kedokteran.
Sebelumnya, AR ditemukan meninggal dunia di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, pada Senin (12/8).
BACA JUGA:Temukan 3 Jenazah dari Ambruknya Jembatan P6 Lalan
BACA JUGA:Kejati Sumsel Geledah BPN dan Bapenda
Kematian AR awalnya diduga terkait dengan perundungan yang ia alami selama menempuh pendidikan di Undip, namun pihak universitas telah membantah hal tersebut.***