RAKYATEMPATLAWANG.BACAKORAN.CO – Truk batu bara yang melintas telah merusak jalan, bahkan membuat jembatan nyaris ambruk.
Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan aliansi pemuda mengadakan demonstrasi di kantor Pemkot Lubuklinggau, menuntut penghentian angkutan batu bara.
BACA JUGA:Polisi Imbau Demonstrasi Besar di DPR RI Berlangsung Damai, 3.200 Personel Dikerahkan
BACA JUGA:Demo Mahasiswa dan Buruh Kepung Gedung DPR dan MK Hari Ini
Koordinator Aksi Agung Prayogo menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap kondisi jalan di Lubuklinggau yang mengalami kerusakan. Akibat angkutan batu bara, selain kerusakan jalan, juga ada korban jiwa; seorang pelajar terjatuh saat melintas di jalan yang rusak.
“Kami sudah memasang 100 spanduk sebagai bentuk protes, namun tidak ada tanggapan dari Pemkot, bahkan spanduk-spanduk tersebut hilang,” ungkapnya kepada wartawan pada Kamis (22/8/2024).
Menurutnya, pihaknya juga telah melakukan sweeping bersama anggota TNI dan Polri untuk menghentikan truk batu bara yang melanggar aturan. Namun, belum ada respons dari Pemkot Lubuklinggau, sehingga mereka datang langsung ke Pemkot dengan sejumlah tuntutan.
BACA JUGA:Demokrat Keluarkan B.1.KWK 6 Pasangan Cakada
Agung menyebutkan beberapa tuntutan yang disampaikan, yaitu:
1. Menuntut PJ Wali Kota mencabut SK Wali Kota terkait angkutan yang boleh melintas di Kota Lubuklinggau.
2. Menuntut PJ Wali Kota menindak oknum-oknum yang melakukan pungutan terhadap truk batu bara.
3. Memperbaiki jalan yang rusak.
4. Meminta PJ Wali Kota memanggil stakeholder terkait agar perusahaan memberikan CSR kepada Pemkot Lubuklinggau.
Jika tuntutan tidak dipenuhi, mereka mengancam akan menggelar aksi demonstrasi yang lebih besar dengan melibatkan seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat.