REL, Pagaralam - Setelah 3 hari air siring depan Komplek Muhammadiyah meluap, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Deky Afrizal, bersama Lurah Besemah Serasan, Hairil Faisal, meninjau lokasi kejadian dengan membawa petugas kebersihan untuk menanggulangi penyebab kebanjiran.
Setelah dilakukan pemeriksaan di lokasi kejadian, penyebab utama dari penguapan air yang mengganggu tersebut terungkap. Tumpukan sampah yang telah menumpuk di siring menjadi sumber masalah utama.
Sampah-sampah tersebut tidak hanya menyumbat aliran air, tetapi juga menyebabkan pembusukan yang memicu penguapan. Akibatnya, aliran air tidak lagi lancar dan mulai menguap, menciptakan lingkungan yang lembab.
Menyikapi kondisi yang semakin memprihatinkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Deky Afrizal, segera mengambil langkah untuk meninjau langsung lokasi penguapan air.
BACA JUGA:Miliki Komitmen Jaga Keselamatan Berlalulintas
BACA JUGA:Gelar Apel Pasukan Operasi Mantap Praja Musi 2024
Didampingi oleh Lurah Besemah Serasan, Hairil Faisal, keduanya melakukan inspeksi di sekitar siring yang terdampak.
Dalam tinjauan tersebut, mereka mengamati secara langsung kondisi tumpukan sampah yang menyebabkan terjadinya penguapan air.
Dalam kesempatan tersebut, Deky Afrizal mengatakan jika penyebab utama dari penguapan ini karena kurangnya kesadaran masyarakat yang membuang sampah sembarangan sehingga terjadi penguapan air siring kebadan jalan.
“Siring ini seharusnya berfungsi untuk mengalirkan air dengan lancar, namun jika dipenuhi sampah, bukan hanya alirannya yang tersumbat, tapi juga bisa menimbulkan masalah lingkungan yang lebih besar, untuk itu mari kita sama-sama membuang sampah pada tempatnya, jangan membuang ke siring lagi,” ujar Deky Afrizal.
Sementara, Lurah Besemah Serasan, Hairil Faisal, juga menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi yang terjadi. Ia menyoroti pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
“Kita semua bertanggungjawab atas kebersihan lingkungan kita. Jangan sampai kejadian seperti ini terus berulang karena ketidakpedulian kita terhadap sampah,” kata Hairil Faisal. (rer)