Yusmono menyebutkan bahwa pembukaan lahan oleh perusahaan dan aktivitas pembakaran lahan juga berkontribusi pada konflik ini, meskipun pengaruhnya tidak terlalu besar.
Warga SP5 HTI Desa Trianggun Jaya mengungkapkan keresahan mereka akibat gajah-gajah liar yang sering merusak tanaman mereka.
Kepala Desa Trianggun Jaya, Imran, mengonfirmasi bahwa insiden serangan gajah liar hampir terjadi setiap hari.
“Kami berharap pihak terkait segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini agar tidak semakin menambah keresahan warga,” katanya.
Imran juga menambahkan bahwa situasi semakin mencekam setelah kejadian tragis pada Minggu (8/9) sekitar pukul 06.00 WIB, ketika Karsini, seorang warga Desa Trianggun Jaya, tewas akibat serangan belasan ekor gajah liar saat sedang menyadap getah karet.
Karsini dan janinnya yang berusia lima bulan dinyatakan tidak dapat diselamatkan. (*)