REL , CHINA - Terletak di tengah bentang alam gurun Gobi yang luas dan dataran yang datar, Hami, sebuah kota di Daerah Otonomi Uygur Xinjiang, memiliki lebih dari 3.000 jam sinar matahari per tahun.
Dengan jumlah sinar matahari yang melimpah tersebut, Hami menjadi salah satu lokasi utama di China dalam hal sumber daya energi surya.
Hami memanfaatkan kekayaan alam ini dengan menarik berbagai perusahaan pembangkit listrik tenaga surya, baik fotovoltaik maupun termal.
Proyek-proyek energi terbarukan tersebut berkembang pesat di wilayah ini, menjadikan Hami sebagai pusat penting dalam pengembangan energi surya di China.
BACA JUGA:Polri Bentuk Satgas untuk Pantau Penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut
BACA JUGA:Kecelakaan Bus dan Truk di Tol Batang: Satu Luka Berat, Lima Luka Ringan
Lokasi strategis Hami yang memiliki kondisi alam yang ideal, seperti curah hujan yang rendah dan langit yang cerah sepanjang tahun, memungkinkan instalasi panel surya beroperasi secara efisien.
Dengan meningkatnya kebutuhan energi bersih di China, Hami terus memegang peranan penting dalam mendukung transisi negara tersebut menuju sumber daya energi yang lebih ramah lingkungan.
Pemerintah China dan berbagai perusahaan energi terbarukan bekerja sama di Hami untuk memperluas kapasitas pembangkit listrik tenaga surya, baik untuk kebutuhan domestik maupun untuk mendukung inisiatif ekspor energi hijau di masa depan.
Hal ini tidak hanya memperkuat posisi Hami sebagai pelopor energi terbarukan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi lokal di wilayah barat laut China ini.***