REL,BACAKORAN.CO – Mercedes-Benz menghadirkan lini SUV listrik 7-seater mereka, EQB 250 Progressive Line, yang dibanderol dengan harga Rp 1,655 miliar.
Mobil listrik asal Jerman ini menjadi pilihan menarik untuk keluarga dengan kapasitas besar, dan menawarkan berbagai keuntungan, termasuk keringanan biaya pajak tahunan.
BACA JUGA:Neta X Mulai Diproduksi di Bekasi: Indonesia Jadi Basis Produksi Pertama di Luar China
BACA JUGA:Yamaha Hadirkan Motor Matic Terbaru, NMAX 155 Connected/ABS dengan Fitur Canggih
Berdasarkan uji coba yang dilakukan oleh tim detikcom, Mercedes-Benz EQB 250 tidak dikenakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) karena adanya insentif pemerintah.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 6 Tahun 2023, pemilik kendaraan listrik berbasis baterai hanya perlu membayar Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) sebesar Rp 143.000 setiap tahunnya.
Selain itu, bagi pembeli mobil baru, ada biaya administrasi lain yang harus dibayarkan, yaitu administrasi STNK sebesar Rp 200.000 dan administrasi TNKB sebesar Rp 100.000.
BACA JUGA:Ini Kisah Kelam Berdirinya Tugu Thomas Parr, Menguak Sejarah dan Menghargai Warisan Bersama
BACA JUGA:Thom Haye Bergabung dengan Almere City: Pemain Indonesia Terbaru di Eredivisie
Insentif Pajak Nol Persen
Permendagri Nomor 6 Tahun 2023 memberikan insentif pajak nol persen untuk kendaraan listrik berbasis baterai.
Kebijakan ini menjadikan Mercedes-Benz EQB 250 semakin menarik karena pemilik kendaraan listrik tidak perlu membayar PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), yang pada kendaraan non-listrik bisa mencapai 2% dari nilai kendaraan.
Sebagai ilustrasi, jika EQB 250 dikenakan PKB seperti kendaraan konvensional, pajaknya bisa mencapai puluhan juta rupiah per tahun. Namun, dengan insentif ini, pemilik hanya perlu membayar biaya minimal yang sangat terjangkau.
BACA JUGA:Otomotif, Hyundai Tucson Sudah Bisa Dipesan: Booking Fee Hanya Rp 10 Juta!
BACA JUGA:5 SMA Terbaik di Jambi Tahun 2024: Pilihan Utama untuk Pendidikan Berkualitas