GAGAL TOTAL! Merger Honda-Nissan Bubar, Industri Otomotif Jepang Terancam?

Upaya merger antara Honda dan Nissan resmi kandas setelah kedua perusahaan gagal mencapai kesepakatan dalam kerja sama bernilai miliaran dolar.-ist-

REL, Tokyo – Upaya merger antara Honda dan Nissan resmi kandas setelah kedua perusahaan gagal mencapai kesepakatan dalam kerja sama bernilai miliaran dolar.

Kegagalan ini memicu kekhawatiran besar di industri otomotif Jepang, terutama di tengah gempuran produsen mobil asal China yang semakin mendominasi pasar global.

Harapan Besar yang Berujung Kegagalan

Honda dan Nissan sebelumnya berencana menggabungkan bisnis mereka demi memperkuat daya saing melawan raksasa otomotif seperti Toyota, Volkswagen, General Motors, dan Ford.

BACA JUGA:Uang Kuliah Berpotensi Naik Akibat Efisiensi Anggaran, Ini Kata Mendiktisaintek

Bahkan, CEO Honda, Toshihiro Mibe, pada Desember lalu menegaskan bahwa kerja sama ini sangat penting untuk menghadapi “kebangkitan kekuatan China” di industri otomotif.

Namun, negosiasi antara kedua raksasa otomotif Jepang itu tidak mencapai titik temu, sehingga pembicaraan merger resmi dibatalkan.

Nissan Terpukul, Honda Mencari Alternatif

Kegagalan merger ini menjadi pukulan besar bagi Nissan, yang selama bertahun-tahun mengalami penurunan penjualan serta pergolakan internal di jajaran eksekutifnya.

BACA JUGA:1.235 Penyuluh Koperasi Terancam PHK, Budi Arie: Bukan Dipecat, Tapi Direformulasi

Pada November lalu, Nissan mengejutkan pemegang saham dengan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) massal akibat merosotnya penjualan di China dan Amerika Serikat.

Sementara itu, Honda tetap berusaha mencari jalan lain untuk meningkatkan daya saingnya, terutama dalam pengembangan mobil listrik (EV).

China dan BYD, Ancaman Besar Bagi Raksasa Otomotif

Pasar kendaraan listrik saat ini semakin dikuasai produsen China seperti BYD, yang agresif mengembangkan teknologi inovatif dengan harga lebih kompetitif.

BACA JUGA:Toyota Veloz 2025: MPV Modern dengan Fitur Canggih dan Desain Futuristik

Hal ini membuat produsen mobil tradisional kesulitan bersaing, termasuk Honda dan Nissan.

Sebelum rencana merger diumumkan, kedua perusahaan sebenarnya telah sepakat untuk menjajaki kemitraan strategis dalam pengembangan kendaraan listrik sejak Maret tahun lalu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan