Jakarta, Rel.Bacakoran.co – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam akan melakukan revitalisasi Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MAN PK).
Hal ini ditegaskan oleh Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, dalam Rapat Koordinasi Pengembangan MAN PK di Jakarta pada Kamis (19/9/2024).
Revitalisasi ini diharapkan mampu mengangkat kembali marwah dan pengakuan masyarakat terhadap MAN PK, khususnya dari para orang tua.
BACA JUGA:Perwira Polisi Diduga Bunuh Diri di Kompleks Akademi Kepolisian Semarang
BACA JUGA:Honda PCX 160 ABS DLX: Skutik Mewah yang Menginspirasi Modifikasi di Indonesia
“Revitalisasi ini bertujuan untuk menguatkan kualitas pendidikan di MAN PK dan mempersiapkan alumni terbaik yang dapat menjadi kader ulama di masa depan,” ujar Abu Rokhmad seperti yangbkminkutif melalui web resmi kementrian Agama RI.
Revitalisasi ini merupakan bagian dari implementasi Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 66 Tahun 2016, yang mengatur tentang peningkatan mutu penyelenggaraan MAN PK.
Kemenag menargetkan revitalisasi ini akan memperkuat kurikulum tafaqquh fid-din, penguasaan ilmu keagamaan, serta mengintegrasikan ilmu digital agar siswa MAN PK dapat mengikuti perkembangan zaman.
BACA JUGA:Komandan Hizbullah Ibrahim Aqil Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon
BACA JUGA:Wajib Dikunjungi, Ini 5 Rekomendasi Wisata di Jakarta Barat Terbaru
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, M Sidik Sisdiyanto, menambahkan bahwa MAN PK telah ada sejak akhir 1987 atas prakarsa Menteri Agama Munawir Sjadzali dengan nama Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK). Kurikulumnya dirancang untuk memperkuat penguasaan Bahasa Arab, Inggris, dan ilmu agama.
Revitalisasi MAN PK akan dimulai di 10 madrasah, termasuk di Jember, Jombang, Surakarta, Jogjakarta, Ciamis, Padang Panjang, dan Batam.
“Diharapkan revitalisasi ini akan menjadi daya tarik bagi para orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka di MAN PK, dan menjadikan mereka lebih siap melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” pungkas Sidik.***