RAKYATEMPATLAWANG – Gaya hidup sehat dengan konsumsi "real food" semakin populer belakangan ini.
Namun, jauh sebelum istilah ini mencuat, masyarakat pedesaan sudah sejak lama menyantap makanan alami yang serupa.
Hidangan mereka terdiri dari sayuran rebus, buah sayur, sambal sederhana, dan lauk-pauk khas desa.
BACA JUGA:Ayah Vadel Badjideh Klaim Ketiga Anak Punya Akidah Kuat, Kasus Kriminal Kembali Disorot
BACA JUGA:9 Perbedaan Gula Aren dan Gula Merah, dari Pembuatan hingga Manfaatnya
Makanan ala desa ini termasuk dalam kategori "real food" karena bahan-bahannya segar, alami, dan tanpa pengolahan berlebihan.
Sayur-sayuran yang direbus biasanya disantap bersama dengan sambal tradisional seperti sambal tomat, bawang, atau terasi.
Lauk pauknya bervariasi dari tahu goreng, tempe, hingga ikan asin seperti peda atau bader.
BACA JUGA:Waspada! BPOM Temukan 10 Obat Herbal Berbahaya Bisa Merusak Jantung dan Ginjal
BACA JUGA:9 Makanan Super untuk Mengencerkan Darah dan Menjaga Jantung Sehat
Sebagai sumber karbohidrat, masyarakat desa tidak hanya mengandalkan nasi dari beras, tetapi juga nasi empog, yaitu hasil parutan atau geritan jagung.
Selain itu, rebusan singkong kerap menjadi pilihan karbohidrat lainnya.
Sajian ini tidak hanya menggugah selera tetapi juga sehat karena rendah lemak dan kaya serat.
BACA JUGA:Kopi Gula Aren atau Gula Putih, Mana yang Lebih Sehat?
BACA JUGA:Bawang Putih untuk Jerawat: Efektif atau Berisiko?