REL, Empat Lawang - Gelombang aksi protes oleh emak-emak di Kabupaten Empat Lawang semakin memanas.
Setelah sebelumnya mendatangi kantor PLN di Sempang Skip, Kelurahan Kupang, kali ini mereka menggeruduk Kantor Bupati Empat Lawang dengan aksi yang lebih ekstrem.
Para demonstran tidak hanya membawa alat elektronik yang rusak, tetapi juga melempari halaman kantor bupati dengan buah busuk.
Lili, koordinator aksi, dalam orasinya menyuarakan kekecewaan besar emak-emak terhadap pelayanan PLN yang terus-menerus memadamkan listrik tanpa pemberitahuan yang jelas. "Alat elektronik kami banyak yang rusak, nasi jadi basi. Listrik hidup sebentar, mati lagi. Kami sangat kecewa!" kata Lili dengan penuh emosi.
BACA JUGA:Mengenal Babad Lombok: Jejak Sejarah Gunung Samalas yang Mendunia
BACA JUGA:Hari Paling Mematikan dalam Sejarah Manusia: Gempa Bumi Shaanxi 1556
Ia juga menambahkan, "Kalau orang makan obat tiga kali sehari, PLN Empat Lawang mati lebih dari 20 kali sehari, overdosis! Kami sudah capek dengan kondisi ini."
Lili bahkan mengaku mengalami kerugian pribadi yang sangat besar. Stok buah dagangannya yang mencapai 500 keranjang membusuk karena mati listrik yang berkepanjangan, menyebabkan kerugian hingga ratusan juta rupiah. "Kami tak sanggup lagi menanggung kerugian ini!" ujarnya dengan suara lantang.
Marsul, seorang warga sekaligus pengusaha jasa servis elektronik, juga turut dalam aksi protes ini. Ia mengaku sangat kecewa karena setiap kali ada pemadaman listrik, banyak alat elektronik yang rusak total. "Kasihan masyarakat kecil yang tak mampu lagi beli barang elektronik baru. Kami butuh tindakan nyata!" tegasnya.
Para demonstran menuntut agar pemerintah Kabupaten Empat Lawang segera bertindak dan membantu memperjuangkan hak masyarakat atas layanan listrik yang lebih stabil.
Mereka bahkan meminta langsung Pj Bupati Empat Lawang, Fauzan, untuk menemui mereka.
Namun, meski teriakan keras terus menggema, peserta aksi hanya ditemui oleh Asisten I Pemkab Empat Lawang, Dadang Munandar. Dadang menyampaikan bahwa pemerintah telah berupaya menindaklanjuti keluhan ini dengan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk PLN di Lahat dan Lubuk Linggau.
Menurutnya, masalah pemadaman listrik ini disebabkan oleh Gardu Induk di Talang Gunung yang belum berfungsi.
"Kita sudah koordinasi dengan PLN, dan jika dalam waktu yang ditentukan masalah ini belum selesai, kita siap menggeruduk PLN lagi bersama warga," ucap Dadang, mencoba menenangkan para peserta aksi.
Meskipun demikian, para demonstran tampaknya masih belum puas dengan jawaban yang diberikan. Mereka mengancam akan terus melakukan aksi hingga tuntutan mereka terpenuhi dan listrik di Empat Lawang kembali stabil. (sm)