REL, Italia - Kapten Lecce, Federico Baschirotto, mengingat salah satu momen paling berkesan dalam kariernya, yakni saat ia menjalani debut di Serie A pada Agustus 2022 silam.
Dalam pertandingan yang mempertemukan Lecce dengan Inter Milan di Stadio Via del Mare, Baschirotto mendapat tugas berat untuk menjaga Romelu Lukaku, striker andalan Inter kala itu.
Meski Lecce kalah tipis 2-1, laga tersebut menjadi langkah penting dalam kariernya di kancah sepak bola Italia.
"Sangat menyenangkan bisa bermain dan mengawal Lukaku. Akhirnya, momen yang saya tunggu-tunggu tiba," kenang Baschirotto.
BACA JUGA:West Ham United Terpuruk di Derby London
BACA JUGA:Begini Misteri Perilaku Unik Simpanse, Kecerdasan, Komunikasi, dan Kehidupan Sosial Primata
"Saya seperti anak kecil di taman bermain, tidak peduli siapa yang ada di depan saya."
Namun, sepak bola bukan satu-satunya hal yang membentuk karakter Baschirotto.
Di balik kesuksesannya sebagai pemain profesional, ia tumbuh dalam kehidupan yang keras di pedesaan, mengikuti jejak ayahnya yang bekerja di ladang.
Bertahun-tahun sebelum mencapai puncak kariernya, Baschirotto bekerja di ladang untuk menambah penghasilan dari karier sepak bolanya.
"Ketika Anda bekerja di ladang, tidak ada waktu untuk mengeluh meskipun latihan sepak bola sangat berat," kata Baschirotto.
"Membongkar babi dari truk jauh lebih sulit daripada mengangkat beban di gym."
Kehidupan di ladang tidak hanya membentuk fisiknya, tetapi juga mentalnya.
Ia tumbuh dengan memahami bahwa kerja keras adalah bagian dari hidup, terutama saat melihat ayahnya pulang dalam keadaan sangat lelah setelah seharian bekerja.
"Ketika Anda melihat ayah Anda pulang dalam kondisi sangat lelah, Anda menyadari bahwa hidup tidak mudah dan Anda tidak bisa mengeluh hanya karena latihan sepak bola yang berat," tambahnya.