RAKYATEMPATLAWANG – PT Pupuk Indonesia (Persero) mengumumkan peningkatan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi pertanian presisi bernama "PreciX".
Hasil tersebut terlihat dalam kegiatan panen di Desa Sukamandi, Subang, Jawa Barat, yang menunjukkan kenaikan hasil padi dari 5,1 ton per hektare menjadi 5,6 ton per hektare, atau meningkat hampir 10 persen.
Gita Bina Nugraha, SVP Indonesia Fertilizer Research Institute (IFRI), menjelaskan bahwa teknologi PreciX mampu mendeteksi kebutuhan hara tanaman dengan bantuan drone. Ini mendukung layanan Mobil Uji Tanah (MUT) untuk analisis hara tanah.
Dalam demplot yang melibatkan 11,68 hektare, teknologi ini berhasil memberikan rekomendasi pemupukan yang lebih efisien.
BACA JUGA:Honda Perkenalkan Teknologi Baru untuk Kendaraan Listrik di Honda 0 Tech Meeting 2024
BACA JUGA:Hadiah Libur 4 Hari dari Prabowo untuk Taruna Akmil yang Tangguh di Tengah Hujan
Program Agrosolution yang dijalankan Pupuk Indonesia bertujuan menciptakan ekosistem pertanian yang terintegrasi, meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani, serta mendukung program pemerintah dalam mencapai swasembada pangan.
Dalam pengembangan teknologi ini, Pupuk Indonesia melakukan riset di 46 titik di 12 provinsi, tidak hanya untuk padi tetapi juga komoditas lain seperti tebu dan jagung.
Dengan demikian, diharapkan hasil pertanian yang berkelanjutan dapat dicapai, bermanfaat tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk masa depan. (*)
BACA JUGA:Kabinet Merah Putih Dipimpin Prabowo Penuh dengan Lulusan Terbaik Adhi Makayasa, Termasuk AHY