RAKYATEMPATLAWANG – Seiring kemajuan teknologi, kecerdasan buatan (AI) menjadi semakin integral dalam berbagai sektor, termasuk otomotif.
Produk AI seperti mobil otonom dan mobil listrik menawarkan potensi besar, namun juga menghadapi tantangan serius yang bisa berakibat fatal.
Menurut data dari Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat, insiden kecelakaan mobil otonom meningkat, dengan 1.450 insiden tercatat pada tahun 2022.
Di antara insiden tersebut, Tesla mendominasi, menyumbang 53,9% dari total kecelakaan.
BACA JUGA:Hati-Hati! Ini 4 Buah yang Tidak Boleh Dimakan Setelah Minum Obat
BACA JUGA:Rahasia Agar Nomor Ponsel Tak Bisa Dilacak! Ini 5 Trik Ampuh Lindungi Privasimu
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran, karena 10% kecelakaan otonom mengakibatkan cedera dan 2% berujung pada kematian.
Selain itu, mobil listrik juga mengalami masalah serius. Di China, tercatat 2.555 insiden kebakaran mobil listrik antara 2022 dan 2023.
Salah satu insiden parah terjadi pada Agustus 2024 ketika sebuah mobil listrik Mercedes-Benz terbakar di Incheon, menyebabkan 23 orang dirawat dan merusak sekitar 140 kendaraan.
BACA JUGA:Pemecatan Anggota DPRD PDIP, Peringatan Keras bagi Kader yang Tak Setia Dukung Calon Partai
Meskipun AI dalam otomotif berpotensi mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi, tantangan yang dihadapi perlu diatasi agar teknologi ini benar-benar bermanfaat dan aman.
Konsumen saat ini lebih berhati-hati terhadap penggunaan mobil listrik dan otonom, menunggu perkembangan lebih lanjut yang menjamin keselamatan. (*)