REL, Musi Rawas - Banjir luapan sekitar aliran sungai Musi, di wilayah Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Provinsi Sumsel, berangsur menyurut.
Meski sebagian warga sudah melakukan evakuasi terhadap barang berharga, karena air sempat dalam. Namun kecemasan itu belum sepenuhnya menghilang.
Camat Muara Kelingi Tri Retrianto saat dikonformasi Selasa 9 Januari 2024 sekitar pukul 10.00 WIB, mengungkapkan saat ini volume aliran sungai musi sudah mulai menyusut.
Kondisi itu membuat perubahan signifikan, terhadap puluhan rumah warga yang terdampak banjir di RT 2 dan 2 di wilayah Kelurahan Muara Kelingi.
BACA JUGA:8 Cara Perkuat Daya Tahan Tubuh agar Tidak Mudah Sakit
BACA JUGA:Ketahui 10 Manfaat Daun Mangga untuk Kesehatan
"Kemarin Minggu-Senin memang masih banjir, tapi hari ini Selasa 9 Januari 2024 banjir genangan alhamdulillah sudah surut," katanya.
Camat Muara Kelingi menginformasikan, awalnya saat terjadi banjir, banyak warga di wilayah Kecamatan Muara Kelingi gelisah. Terlebih lagi banjir luapan terkabar sudah merebak di beberapa wilayah, di luar Musi Rawas.
Monitorong toring terus dilakukan bukan tanpa alasan, karena spot banjir terparah yang pernah terjadi di Musi Rawas terjadi di wilayah Kelurahan Muara Kelingi.
Karena banjir luapan aliran sungai Musi pernah menenggelamkan atap rumah warga di RT 1-2 kelurahan Muara Kelingi.
BACA JUGA:Sungai Musi Meluap, Musi Rawas Terendam Banjir
"Kalau sudah sampai atap rumah itu, banjir bukan 1-2 meter lagi. Bisa sampai 5 meter di wilayah kelurahan yang dekat musolah RT 01. Karena di situ spot Muara sungai Keingi dan Sungai Musi Bertemu," timpalnya.
Setidaknya ada 6 wilayah Desa di wilayah Kecamatan Muara Kelingi, yang menjadi langganan banjir. Seperti wilayah Kelurahan Muara Keingi, Pulau Panggung, Desa Semete, Lubuk muda, Karya Sakti, Mangan Jaya, Binjai.
"Alhamdulillah hari ini banjirnya sudah surut, tapi kita minta warga tetap selalu waspada karena potensi hujan diprakirakan akan terus meningkat. Kalau banjir dalam, segera mengungsi dan hubungi petugas," tegasnya.
Informasi dihimpun, banjir terparah dalam kurun satu dekade terakhir terjadi di awal Maret 2023 lalu. Banjir dengn kedalaman 5-6 meter di wilayah Muara Kelingi, membuat 7 ribu warga di beberapa desa terisolir.