Di Jepang itulah Zhou melihat apa yang ia rindukan sejak kecil: robot yang sepintar manusia. Waktu itu Honda Group berhasil menciptakan robot pintar bernama Krima. Anda pasti ingat. Itulah robot pintar yang menghebohkan: membuka Olimpiade Tokyo.
Pulang dari Jepang Zhou menjual semua pabriknya. Ia ajak orang tua dan tiga sahabatnya bergabung di impiannya: mendirikan pabrik robot pintar.
Tidak sukses.
BACA JUGA:Melihat Penemuan Candi Kuno di Karawang Membuat Gebrakan dalam Sejarah Arkeologi
BACA JUGA:Menikmati Wisata Terbaru di Surabaya, Ini 6 Destinasi Menarik yang Wajib Dikunjungi
Uangnya ludes. Tidak terlihat masa depan. Ayahnya marah. Teman-temannya meninggalkannya. Zhou dianggap bukan saja gila tapi gila tiga kali sehari. Ia pun diberi julukan "Zhou San Feng". San berarti tiga.
Zhou begitu kuat dengan impiannya. Ia jual dua rumahnya di Shenzhen. Ia jual mobil Porsche-nya. BMW-nya. Ia perjudikan harta terakhirnya.
Lahirlah robot pintar pertama UBTech. Ia beri nama Alpha. Zhou pun dianggap "bapak" robot pintar Tiongkok. Sudah mengalahkan robotnya Honda.
Saat datang ke UBTech kemarin kami disambut Yoyo, generasi berikutnya dari Alpha. Diajak salaman. Di antara kami ada yang menyalami robot itu lalu mencium tangannya.
Tahun lalu UBTech IPO di Hongkong. Anda sudah tahu kisah sukses go public-nya itu. Zhou San Feng pun kini masuk kelompok bilioner di Tiongkok.
Kami pun dijamu makan siang. Masakan Hunan --yang dalam dua tahun terakhir jadi masakan terpopuler di Tiongkok.
BACA JUGA:Keren Banget, Ini 4 Destinasi Wisata Paling Hits di Palembang
BACA JUGA:Sektor Teknologi Indonesia: Peluang di Era Kecerdasan Buatan
Sebelum itu masakan terpopuler sepanjang masa adalah masakan Kanton. Atau Sichuan. Tapi belakangan masakan Kanton dianggap terlalu manis. Dan masakan Sichuan terlalu pedas.
Sayang Alpha dan Yoyo tidak ikut makan bersama kami.(Dahlan Iskan)