Melihat Penemuan Candi Kuno di Karawang Membuat Gebrakan dalam Sejarah Arkeologi

Melihat Penemuan Candi Kuno di Karawang Membuat Gebrakan dalam Sejarah Arkeologi--

REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID  -Melihat Penemuan Candi Kuno di Karawang Membuat Gebrakan dalam Sejarah Arkeologi

Sebuah penemuan arkeologis mengejutkan terjadi di Karawang, Jawa Barat, dengan ditemukannya reruntuhan candi kuno yang diyakini berasal dari masa kerajaan Tarumanegara, sekitar abad ke-5 hingga ke-6 Masehi.

Candi yang ditemukan ini terletak di kedalaman dua meter di bawah permukaan sawah, menunjukkan bahwa peninggalan bersejarah ini telah lama terkubur dan terlindungi dari pandangan manusia.

Candi ini awalnya berbentuk gundukan tanah atau wullur, dengan bentuk lonjong dan tinggi mencapai dua meter di atas permukaan tanah sawah, serta dua meter di bawahnya.Luasnya sekitar 500 meter persegi, candi ini diyakini merupakan salah satu yang tertua di Jawa.

BACA JUGA:Gunung Api Bawah Laut Indonesia: Aset Berharga dan Potensi Bahaya

Para pakar arkeologi mengamati bahwa struktur candi ini tampak lebih mendekati kesempurnaan dibandingkan dengan candi lain di sekitarnya.

Pada penampang alas candi, terdapat semacam selasar selebar satu setengah meter yang mengelilingi candi, serta batu-batu yang disusun rapi menyerupai taman.

Salah satu ciri unik candi ini adalah tidak adanya anak tangga, menandakan bahwa fungsi utamanya bukan untuk upacara di atasnya, melainkan untuk bersembahyang di dalam.

Struktur badan candi ini terjaga baik, meskipun bagian atas candi yang berbentuk bunga Padma atau teratai telah hilang.

BACA JUGA:Pesona Sakura Jawa: Sumber Raja Indah, Destinasi Wisata Tersembunyi di Ujung Timur Jawa.

Menilik dari dimensi bangunan candi yang memiliki ukuran 19 meter persegi, patung Buddha yang diduga berada di atasnya diyakini memiliki tinggi lebih dari empat meter.

Administratif, candi ini terletak di dua wilayah desa, yaitu Desa Segaran dan Desa Telagajaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dan dikenal dengan nama Candi Jiwa.

Penelitian awal terhadap situs ini dilakukan sejak tahun 1984 oleh tim arkeologi dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, setelah menerima laporan dari penduduk sekitar yang menemukan artefak purbakala di area persawahan yang tertimbun tanah.

Candi Jiwa kemudian mulai dipugar pada tahun 1986 hingga 2001 oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan