"Kalau di MMT-nya kemarin saya ditunjukkan sama pihak Densus 88, ada nama jemaah, sama JAD, ada lambang yang dibilang polisi lambang ISIS," jelasnya.
Sementara, Sekretaris Desa Gribig, Kamal, menceritakan, memang ada warganya yang ditangkap Densus 88. Inisialnya B (35).
B ini semula tinggal di Kecamatan Kota. Pekerjaan sehari-harinya sebagai tukang ojek.
"Penangkapannya sekitar jam 9. Waktu penangkapan ada Ketua RT, RW, dan perangkat desa. Saya juga hadir di lokasi tapi tidak boleh melihat proses penangkapan," jelas dia.
Sementara, Kepala Desa Waru, Pardijo Siswomartono (75) mengungkapkan, penggeledahan rumah salah seorang warganya berlangsung Senin (4/11) sekitar pukul 16.00-17.30 WIB.
Disaksikan Pardijo dan Kaur Pemerintah Desa Waru, Suryanto.
"Semua yang ditemukan dikumpulkan, dibilang ada 12 item yang mau dibawa. Petugas-petugas itu bilang 'pak, ini saya bawa ke sana, kalau tidak memenuhi syarat saya kembalikan ke sini'," beber Pardijo.
Barang yang dibawa berupa buku, alat peraga, alat panahan, serta senjata tajam seperti golok, pedang, dan lainnya.
BACA JUGA:Motor Beserta Paket Antaran Digarong Tiga Pelaku Curanmor
BACA JUGA:Nenek 62 Tahun Jadi Korban Rudapaksa: Pelaku Nyaris Tewas Dihajar Massa
Dia menambahkan, SQ yang asal Madura, Jawa Timur, mengontrak rumah di sana sekitar 2 tahun lalu. Di rumah itu SQ tinggal bersama istri dan lima anaknya.
“Saya kurang tahu dia kesehariannya apa. Kalau isrinya, bekam. Bekam ibu-ibu, masyarakat situ, ada keluhan dibekam di situ," jelas dia.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, membenarkan informasi adanya penangkapan tiga terduga teroris tersebut. (*)