Dangkal Dalam

Senin 11 Nov 2024 - 20:59 WIB
Reporter : Riski
Editor : Riski

"Rasanya Tiongkok juga senang," jawab saya ngawur. "Secara tradisional Tiongkok lebih sulit ketika yang berkuasa di sini Demokrat." 

Demokrat lebih mempersoalkan demokratisasi, hak asasi, dan sangat anti totaliter. 

Saya tidak ingin melihat reaksi mereka. Saya lari menuruni tangga. Saya harus ingat kepentingan utama saya datang ke rumah John: menyerahkan novel yang ia tulis yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Sudah terbit di Indonesia. Penerjemahnya Anda sudah tahu: Naksin Alhad. 

Saya ambil dua novel tebal dari tas saya. Saya serahkan ke John. Juga ke Chris, istrinya. Yang dua orang tidak saya beri. Mereka tak akan bisa membacanya. 

Maka pembicaraan pun pindah ke soal novel itu. John berbinar-binar. Sambil menceritakan perjalanannya lebih 10 kali ke Indonesia --mulai Jambi sampai Wamena. 

John juga punya kejengkelan lain selain pada Trump. Di novel itu ia menulis soal demokrasi, kebebasan, dan bahayanya totalitarian. Harapannya, waktu itu, Indonesia segera jadi negara demokrasi. 

"Berarti Anda harus juga menulis novel seperti ini untuk Amerika," kata saya. John dan Chris tertawa. Baguslah. Sudah bisa tertawa. 

"Baiknya Anda segera move on," kata saya lagi. 

Keesokan harinya si dokter melihat saya sedang move on: senam-dansa. Sendirian. Di lantai bawah. Di dalam ruangan. Saya tidak berani senam outdoor di teras atas atau di halaman. Dingin sekali. 

"Ikut saya," katanya. 

"Ke mana?" 

"Jalan kaki. Lima kilometer. Saya tiap hari jalan kaki sejauh itu." 

Saya pun ambil jaket Persebaya model baru. Lebih tebal. Cocok untuk cuaca musim gugur. 

"Jalan ke mana?" 

BACA JUGA:Guru SMP 3 Pulau Rimau Tewas Setelah Ditabrak Truk di Banyuasin

BACA JUGA:Forkompinda Gelar Tabur Bunga dan Ziarah

Kategori :

Terkait

Selasa 04 Feb 2025 - 20:04 WIB

Churchill Jonan

Senin 03 Feb 2025 - 21:05 WIB

Jantung Jonan

Sabtu 01 Feb 2025 - 20:31 WIB

Imlek Fitri

Jumat 31 Jan 2025 - 19:48 WIB

Dua Guru

Kamis 30 Jan 2025 - 23:12 WIB

Makian DeLiang