Rocky Gerung Bongkar Strategi Jokowi dan Prabowo di Pilkada Jateng: Demokrasi atau Drama Kekuasaan?"

Senin 18 Nov 2024 - 07:28 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

Rocky Gerung Bongkar Strategi Jokowi dan Prabowo di Pilkada Jateng: Demokrasi atau Drama Kekuasaan?"

REL, BACAKORAN.CO - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Jawa Tengah menjadi ajang panas persaingan politik yang menarik perhatian nasional. 

Pertarungan antara Andika Perkasa yang didukung Koalisi Indonesia Maju dan Lutfi yang diusung PDIP dianggap bukan sekadar persaingan kandidat, melainkan juga simbol tarik-menarik pengaruh antara Jokowi dan Megawati.

Pengamat politik Rocky Gerung menilai keterlibatan Jokowi dan Prabowo dalam Pilkada Jateng sebagai langkah kontroversial. Dalam video di saluran YouTubenya, Rocky menyebut bahwa Pilkada kali ini menjadi bukti upaya Jokowi untuk mempertahankan pengaruhnya meski masa jabatannya telah usai.

“Ini bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi bagaimana Jokowi berusaha menjaga kontrol di Jawa Tengah. Jika Lutfi kalah, itu akan menjadi pukulan telak bagi pengaruh politiknya,” ujar Rocky.

Tak hanya Jokowi, Presiden Prabowo Subianto juga menjadi sorotan karena memberikan dukungan terbuka kepada pasangan Lutfi dan Taj Yasin melalui video testimoni. Langkah ini memunculkan kritik terhadap netralitas Prabowo sebagai kepala negara.

BACA JUGA:Warga Desak Penutupan Tambang Batubara di Lahat Usai Karyawan Tewas Tragis

BACA JUGA:Khasiat Genmaicha: Teh Tradisional Jepang yang Paling Kaya Antioksidan

“Prabowo seharusnya menjadi presiden untuk semua, bukan ikut campur dalam urusan kandidat tertentu,” tambah Rocky.

Politik atau Kepentingan Pribadi?

Rocky menilai tindakan “cawe-cawe” ini mencerminkan pergeseran fokus politik Indonesia dari integritas ke dominasi kekuasaan. Menurutnya, altruisme—atau pengutamaan kepentingan bangsa di atas segalanya—telah hilang dari politik nasional.

“Ini ironi besar dalam demokrasi kita. Pemimpin seharusnya menjadi teladan dalam moralitas dan integritas, bukan sekadar alat mempertahankan pengaruh,” tegasnya.

Generasi Muda Kecewa

Keterlibatan dua tokoh besar ini juga memunculkan rasa pesimisme di kalangan generasi muda. Menurut Rocky, anak muda semakin kecewa dengan kondisi politik yang lebih mengutamakan kepentingan kelompok dibandingkan ide dan visi untuk bangsa.

“Mereka merasa politik tidak lagi sehat, hanya menjadi arena kepentingan individu tertentu,” jelasnya.

Kategori :