Critical Parah

Selasa 19 Nov 2024 - 21:33 WIB
Reporter : Pauzan
Editor : Pauzan

sebelum ada huruf dan angka, sudah ada rasi bintang, pasang surut, buah dicoba beracun atau tidak, dll... itu juga disebut membaca... 

Jo Neca 

Membaca huruf dan angka karena Sapiens sudah menemukannya.Kalau huruf dan angka belum di temukan.Anda mau membaca apa.Dulu mentor saya pernah.berkata sambil bercanda.Janganlah kau membaca terlalu banyak.Sebab kebanyakan membaca.Engkau tidak berbuat apa apa.Ilmu hanya menumpuk di otak.Tanpa anda bisa mengaplikasikanya.Sebab fisik kita terbatas.Awal mendengar.Saya merasa aneh.Tetapi setelah tua dan masih kerja mencari nafkah.Saya sedikit mengamini saran itu.Hahahaa..Efek sudah tua masih miskin saja. 

Achmad Faisol 

pak @ks coba sampean jelaskan kaidah ini: مالا يتم الواجب إلابه فهو واجب atau: للرسائل حكم المقاصة coba sampean jelaskan juga, apakah belajar teknologi bukan ibadah, hanya urusan dunia...? 

Achmad Faisol 

saya pernah guyon, kalau ada yang bilang teknologi ga dibawa mati, ya sudah, masjid ga usah lampu, kipas angin, ac, loud speaker, dll... mau...? 

ACEP YULIUS HAMDANI 

Semua orang adalah penafsir, mau orang tua maupun anak kecil mau yang sekolah ataupun tidak, semua penafsir, apalagi Rusuhwan, setiap pagi sibuk menafsirkan CHD, ada yang sesuai, ada yang lebih baik, ada yang melenceng, bahkan dada yang seenak udelnya masing-masing. Jadi sangat wajar ketika tafsir apapun akan banyak perbedaan tinggal yang membaca tafsir seperti apa dan maunya apa, Karena setiap orang akan memahami tafsir sesuai dengan kapasitasnya atau kata orang Sunda mah sesuai dengan "kulak canggeum" na (benar atau salah istilah ini, terserah), tidak akan lebih kalau kurang mungkin, jadi urusan tafsir ini tidak ada yang mutlak, yang ada menyesuaikan dengan kepentingan masing-masing.... 

BACA JUGA:Edukasi dan Sosialisasi Kepada Para Pedagang

BACA JUGA:Daerah Rawan Bencana Hidrometeorologi Waspada

Fa Za 

Orang yg belajar sejarah agama-agama pasti akan menanyakan hal seperti itu, tapi biasanya tidak dijadikan alat untuk mengklaim kebenaran suatu agama. 

Gianto Kwee 

Tuhanlah Gembalaku, takkan kekurangan Aku, kudibaringkanNya dirumput yang hijau, didekat air yang tenang, kudibimbingNya dijalan yang lurus, dalam namaNya yang Kudus Meskipun aku harus bejalan dilembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku, sungguh tongkat penggembalaanMu itulah yang membimbing aku Sedikit cuplikan Mazmur 23 dan sangat sejuk untuk dinyanyikan, salam damai 

Agus Suryonegoro III - 阿古斯•苏约诺 

Kategori :

Terkait

Selasa 19 Nov 2024 - 21:33 WIB

Critical Parah

Terkini

Selasa 19 Nov 2024 - 22:58 WIB

Saatnya Era Thomas Tuchel

Selasa 19 Nov 2024 - 22:51 WIB

Bujuk Jamal Musiala Bela Timnas Jerman

Selasa 19 Nov 2024 - 22:48 WIB

AC Milan Tertarik Datangkan Brahim Diaz