REL, Palembang - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), semakin menunjukkan dominasinya menjelang Pilkada Sumsel 2024.
Survei terbaru dari Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) mengungkapkan keunggulan signifikan pasangan ini dibanding dua rival utamanya, yakni Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia (E-RA BARU) dan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (MATAHATI).
Hasil survei yang dirilis Kamis (21/11) di Hotel Santika, Palembang, mencatat elektabilitas HDCU mencapai 65,4%. Angka ini jauh di atas MATAHATI (18,1%) dan E-RA BARU (13,2%).
Dengan Pilkada hanya tinggal satu minggu lagi, peluang HDCU melanjutkan kepemimpinan Sumsel untuk periode 2025-2030 semakin terbuka lebar.
Direktur Eksekutif LKPI, Arianto, M.IKom, mengungkapkan bahwa dukungan terhadap HDCU bukan hanya dari sisi elektabilitas. Survei juga mencatat tingkat popularitas pasangan ini melampaui 90%, didukung akseptabilitas yang tinggi di berbagai kalangan masyarakat.
Herman Deru dinilai sebagai figur sentral dalam keunggulan elektoral HDCU. Gaya kepemimpinan yang dekat dengan rakyat serta pengalamannya di pemerintahan menjadi daya tarik utama. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya selama menjabat Gubernur Sumsel mencapai 73%.
"Selain dikenal luas, Herman Deru dianggap perhatian dan mudah dijumpai oleh masyarakat. Kepemimpinannya dinilai efektif, sehingga menarik simpati pemilih," ujar Arianto.
Keunggulan HDCU juga terlihat dari strategi kampanye yang terstruktur. Pendekatan tatap muka, blusukan langsung, hingga optimalisasi media sosial dan media massa menjadi andalan tim sukses pasangan ini.
Gerakan kampanye HDCU lebih masif dibanding pesaingnya. Popularitas dan tingkat kesukaan masyarakat terhadap pasangan ini terus terjaga sejak awal survei pada Januari 2024, tambah Arianto.
Sementara itu, pasangan MATAHATI dan E-RA BARU masih tertinggal jauh. Meski kedua tim kampanye intensif bergerak, tren elektabilitas mereka stagnan. Menurut survei, MATAHATI hanya memperoleh 18,1% dukungan, sementara E-RA BARU berada di angka 13,2%.
"Gap elektabilitas yang signifikan membuat kedua pasangan sulit mengejar dalam waktu tersisa," jelas Arianto.
Survei LKPI yang dilakukan pada 4-10 November 2024 dengan melibatkan 820 responden di 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan, sejalan dengan temuan dari dua lembaga survei lainnya, Cyrus Network dan LSI.
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan
BACA JUGA:Momen Refleksi atas Pencapaian Daerah