Selain itu, tiga pria berdiri di belakang penari perempuan; dua membawa tombak sebagai lambang keperwiraan, dan satu membawa payung sebagai simbol kebesaran.
BACA JUGA:Melihat Sejarah dan Misteri Gunung Dempo, Ledakan Super Pada Masanya
BACA JUGA:Penemuan Lukisan Tahun Baru di Kuil Esna Ungkap Tradisi Spiritualitas Mesir Kuno
Pola lantai tarian ini menonjolkan susunan berjejer lima penari di depan dan lainnya di belakang.
Titik pusat perhatian berada pada penari yang membawa kotak emas.
Berdasarkan buku Kamus Istilah Tarian Melayu karya Irawan P. Ratu Bangsawan, Tari Setabik memiliki gerakan sederhana dengan koreografi yang mengulang, seperti gerak kecubung, gerak sembah, gerak lambaian ke bawah dan ke atas dan gerak hormat atau tabik.
Gerakan lainnya mencakup gerak memutar, gerak menyilang, hingga gerak duduk dengan kaki disilangkan.
Semua gerakan mencerminkan keanggunan budaya Melayu.
Pengakuan sebagai WBTB menjadi momentum penting untuk memperkenalkan Tari Setabik ke tingkat nasional dan internasional.
Pelestarian tradisi ini diharapkan dapat meningkatkan kebanggaan masyarakat Sumsel terhadap warisan budayanya.
Dengan pengakuan ini, Tari Setabik tidak hanya menjadi kebanggaan Muba, tetapi juga Sumatera Selatan.
Upaya melestarikan tradisi ini harus terus digalakkan agar tetap hidup di tengah arus modernisasi. (*)