Umumnya, kasus mastitis berkembang pada salah satu payudara. Gejala yang tampak di antaranya payudara lecet, kemerahan, dan terasa hangat.
Kemudian, gejala tersebut berkembang menjadi demam, menggigil, serta gejala lain seperti flu.
Saat merasakan gejala tersebut, Anda dapat minum obat pereda nyeri, mengompres payudara yang sakit, atau berobat dengan dokter untuk mendapatkan antibiotik.
6. Stretch mark
Stretch mark mungkin menjadi gangguan yang paling menjengkelkan untuk sebagian besar ibu setelah melahirkan.
Kondisi ini umumnya memengaruhi kulit pada area payudara, paha, pinggul, dan perut. Stretch mark disebabkan oleh perubahan hormon dan kulit yang meregang akibat kehamilan.
Meski tidak akan hilang sepenuhnya, Anda bisa menyamarkan stretch mark setelah melahirkan dengan mengoleskan krim, losion, atau minyak esensial tertentu.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan terapi laser. American Society for Dermatologic Surgery menyebutkan bahwa terapi ini mampu menyamarkan 20—60% tampilan stretch mark.
Sebelum menjalani terapi ini, konsultasikan dengan dokter untuk menilai manfaat dan risikonya.
7. Sembelit
Sebagian ibu bisa mengalami susah buah air besar atau sembelit setelah melahirkan, termasuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar.
Penyakit setelah melahirkan ini pada umumnya disebabkan oleh perubahan hormon, efek obat anestesi, hingga pergerakan usus yang melambat.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi serat yang rendah juga berkontribusi terhadap munculnya sembelit setelah melahirkan.
Untuk mengatasinya, Anda harus memperbanyak minum air putih serta mengonsumsi makanan berserat untuk melunakkan feses sehingga menjadi lebih mudah keluar.
8. Infeksi postpartum
Penyakit yang juga sering terjadi setelah melahirkan adalah infeksi. Kondisi yang disebut infeksi postpartum ini bisa berupa infeksi rahim, saluran kemih, atau pada bekas jahitan.