Awal Mula Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar: Fakta Mengejutkan di Baliknya

Jumat 20 Dec 2024 - 14:30 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

Awal Mula Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar: Fakta Mengejutkan di Baliknya

REL, BACAKORAN.CO - Kasus sindikat uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), telah mengejutkan publik. 

Polisi berhasil membongkar jaringan ini setelah menangkap salah satu pelaku yang kedapatan mengedarkan uang palsu senilai Rp 500 ribu di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. 

Penemuan awal ini kemudian membawa aparat kepolisian pada penggerebekan besar-besaran di gedung perpustakaan kampus yang diduga menjadi pusat operasi pencetakan uang palsu.

Penggerebekan di Kampus UIN Alauddin Makassar

Awal Desember 2024 menjadi titik mula penyelidikan kasus ini. Penangkapan pertama membuka pintu ke lokasi yang lebih besar, yaitu di gedung kampus UIN Alauddin Makassar, Kecamatan Sompa Opu, Gowa. Dari lokasi ini, polisi menemukan barang bukti uang palsu senilai Rp 446,7 juta dengan pecahan Rp 100 ribu.

Kapolres Gowa AKBP Rheonald T. Simanjuntak menegaskan bahwa barang bukti tersebut ditemukan di salah satu ruangan perpustakaan yang telah dimodifikasi dengan peredam suara. 

BACA JUGA:Pemadaman Listrik di Talang Banyu Empat Lawang, Warga Resah, PLN Janji Perbaikan Cepat

BACA JUGA:Penjabat Bupati Fauzan Khoiri Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76 di Empat Lawang

“Kami menemukan mesin cetak, alat potong, dan peredam suara di dalam ruangan yang dijadikan gudang uang palsu,” jelasnya.

Polisi masih menyelidiki jenis mesin cetak yang digunakan, bekerja sama dengan para ahli untuk memastikan alat bukti tersebut. “Kami ingin memastikan bahwa semua alat bukti relevan sehingga kasus ini bisa diusut tuntas,” tambah Rheonald.

15 Tersangka Ditetapkan, Oknum ASN dan Kepala Perpustakaan Terlibat

Sebanyak 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, dengan sembilan di antaranya sudah ditahan. 

Salah satu tersangka yang menarik perhatian adalah Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim. Pihak kampus pun tidak tinggal diam. Andi Ibrahim telah dinonaktifkan dari jabatannya.

“Kepala perpustakaan sudah dinonaktifkan sesuai aturan kampus,” ungkap Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin Makassar, Khalifah Mustamin.

Kategori :