REL, Lubuk Linggau – Puluhan kios di Pasar Bukit Sulap (PBS), Kota Lubuk Linggau, kini terlihat kosong melompong.
Penyebabnya? Harga sewa yang dinilai terlalu tinggi membuat banyak pedagang terpaksa menutup usaha mereka.
Fenomena ini dikeluhkan langsung oleh salah satu pedagang, Hera, Senin, 30 Desember 2024.
“Pedagang di Pasar Bukit Sulap ini banyak yang menghentikan usahanya karena harga sewa yang tinggi dan dagangan sepi. Hal itu yang menjadi alasan pedagang untuk menutup lapak usahanya,” ungkap Hera, pedagang sayur yang masih bertahan di pasar tersebut.
BACA JUGA:Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini, 31 Desember 2024: Tren Turun di Akhir Tahun
BACA JUGA:Taruhan Mahal Pemilu 2024: Caleg Rogoh Hingga Rp160 M Demi Kursi DPR RI
Menurut Hera, harga sewa kios bervariasi, mulai dari Rp 300.000 hingga Rp 400.000 per bulan.
Namun, angka tersebut dinilai terlalu mahal, terutama di tengah kondisi pasar yang semakin sepi pembeli.
Tak hanya harga sewa yang menjadi keluhan, ketatnya persaingan antar pedagang juga memperparah situasi.
Hera menjelaskan bahwa banyak pedagang di Pasar Bukit Sulap menawarkan produk serupa, seperti ayam, ikan, dan daging sapi.
BACA JUGA:8 Negara yang Siap Membayar Ratusan Juta Demi Warga Baru
BACA JUGA:Dewa 19 Tunda Konser Demi Prioritaskan Laga Timnas Indonesia vs Bahrain
“Rezeki memang tidak akan tertukar, tapi tetap saja pasti ada yang terdampak. Persaingan yang ketat menyebabkan beberapa pedagang tidak mampu bertahan, sehingga memilih untuk menutup lapaknya,” tuturnya.
Kios yang kosong paling banyak ditemukan di deretan belakang pasar, khususnya di area penjualan daging.
“Kebanyakan lapak yang telah ditutup berada di kios penjualan daging ayam, sapi, dan ikan. Kini tak banyak lagi pedagang yang berjualan di kios tersebut,” tambah Hera.