BACA JUGA:Siapa Pencipta Lagu Viral
BACA JUGA:Viral Pria Pamer Alat Kelamin ke Penjual Seblak di Grobogan
Potensi Kerawanan Sosial
Terdapat kekhawatiran akan munculnya tradisi beramuk, yaitu aksi balas dendam yang berpotensi menimbulkan kerawanan sosial lebih lanjut, seperti pengerusakan, penganiayaan, hingga kemungkinan pembunuhan.
Hal ini diprediksi bisa terjadi setelah pemakaman korban.
Upaya Pencegahan
Untuk mengantisipasi kerawanan tersebut, pihak kepolisian mengeluarkan sejumlah rekomendasi:
Pendekatan dengan Tokoh Masyarakat: Melibatkan Tomas, Kades, dan Forkompimcam dalam menciptakan dialog damai.
BACA JUGA:Viral Pria Dikeroyok Warga karena Arahkan Petasan ke Jalan Raya di Cileungsi, Bogor
BACA JUGA:Viral Preman Bersenjata Golok Palak Pedagang di Pasar Majalaya, Bandung
Edukasi Hukum: Memberikan himbauan kepada keluarga korban untuk mempercayakan penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum.
Penguatan Keamanan: Meningkatkan pengawasan di wilayah rawan dan menyiagakan personel untuk meredam potensi konflik.
Himbauan Kepolisian
Kapolsek Pendopo menegaskan pentingnya masyarakat untuk menghindari tindakan main hakim sendiri. “Kami mengimbau keluarga korban dan masyarakat agar mempercayakan penanganan kasus ini kepada kepolisian. Jangan sampai ada tindakan yang memperkeruh suasana dan merugikan lebih banyak pihak,” ujar Kapolsek.
BACA JUGA:Bunda Dor Dor, Sosok Viral dari Lampung yang Bawa Lagu “Waktu Ku Kecil” ke Puncak Popularitas
BACA JUGA:Viral Pria Tak Sabar Antre Pizza di Bogor, Polisi Pastikan Tak Ada Unsur Pemalakan
Saat ini, situasi di Desa Bayau masih dalam kondisi kondusif, namun aparat kepolisian tetap siaga untuk mengantisipasi segala kemungkinan demi menjaga keamanan dan ketertiban. (rls)